Fimela.com, Jakarta Para penggemar musik elektronik memang selama ini selalu diidentikkan dengan gaya busana serba terbuka yang selalu lekat dengan minum-minuman keras. Namun pemandangan sedikit berbeda terlihat dalam perhelatan festival DGTL LVE (Digital Love) yang digelar di Ecopark, Ancol, Rabu (4/5/2016), tampak wanita-wanita berhijab pun turut berbaur dengan para partygoers yang didominasi oleh para kaum muda.
Berdasarkan pantauan Bintang.com di lokasi acara, tidak sedikit pengunjung berhijab yang datang Ecopark, Ancol guna menghabiskan malam libur dengan menikmati suguhan musik EDM dari beberapa musisi baik lokal maupun internasional. Hal tersebut tentunya menjadi bukti jika musik EDM saat ini mampu menembus berbagai lapisan pencinta musik.
"Memang sengaja datang ke sini (DGTL LVE) sama teman-teman. Berhijab enggak masalah kayak, kan saya datang buat nonton musiknya," ungkap Arum, (27 tahun) salah satu hijaber yang ditemui bintang.com di tengah dance floor even DGTL LVE, Kamis (5/5/2016).
Sementara itu, salah satu hijabers lain, Nanda yang berasal dari kawasan Jakarta Selatan mengatakan, meski berhijab, dirinya mengaku memang sejak lama menjadi penggemar musik EDM. Menurutnya, sebagai pencinta musik, penampilan secara fisik tidak dapat menjadi batasan untuk menjadi partygoers sebagai penikmat musik elektro.
"Memang suka sih (EDM). Berhijab atau enggak kan enggak ada hubungannya, ini masalah selera musik," sahut Nanda.
Memang tidak ada batasan bagi setiap orang untuk jatuh cinta terhadap salah satu genre musik. Setidaknya, Arum dan Nanda membuktikan, perkembangan musik EDM di tanah air tidak melulu identik dengan anggapan musik hura-hura serta penampilan yang serba seksi dan terbuka.