5 Film tentang Suka Duka Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri

Regina Novanda diperbarui 04 Mei 2016, 21:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Kejarlah ilmu hingga ke negeri Cina. Pepatah ini seakan mengajarkan betapa pentingnya untuk seseorang mendapatkan pendidikan yang layak, meski harus menyeberangi lautan dan hidup jauh dari Tanah Air sekali pun. Dewasa ini, banyak mahasiswa yang rela meninggalkan Indonesia demi menempuh pendidikan di luar negeri.

Bukan lantaran pendidikan dalam negeri yang buruk, namun ada sesuatu yang mereka kejar untuk cita-cita yang salama ini diidamkan. Berbagai kisah mahasiswa asal Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri selalu menarik untuk disimak. Media film pun dirasa tepat untuk menyalurkan semangat belajar dari mereka. Berikut Bintang.com rangkumkan lima film yang mengisahkan suka duka mahasiswa Indonesia di luar negeri.

Habibie & Ainun. Dibintangi oleh Reza Rahadian, film ini mengisahkan tentang sosok mantan orang nomer satu di Indonesia, B.J Habibie, yang memiliki mimpi besar membuat truk terbang (pesawat) untuk menyatukan Indonesia. Didampingi sang istri, Ainun (Bunga Citra Lestari), Habibie mencoba menggapai mimpinya.

Sebelum menikahi Ainun, Habibie termasuk salah satu mahasiswa prestasi di kampusnya. Meski sempat diremehkan karena berasal dari Indonesia, namun Habibie tak patah arang. Ia bahkan mampu menciptakan sebuah rumus yang membuatnya dikenal rakyat Jerman hingga sekarang. Film Habibie & Ainun sukses menjadi Film Indonesia Terlaris pertama 2012 dengan perolehan 4.529.633 penonton.

99 Cahaya di Langit Eropa. Bercerita tentang pengalaman seorang mahasiswa Indonesia yang berkesempatan kuliah doktorat di Vienna, Austria. Tak banyak kisah pendidikan yang ditonjolkan dari film produksi Maxima ini. Penonton justru disajikan sisi lain keseruan hidup Rangga dan sang istri, Hanum, selama di tanah Eropa.

Dengan jumlah penduduk muslim minoritas, Hanum mencoba belajar banyak tentang agama yang dianutnya di Eropa. Penjelajahan ke kota-kota di Eropa menuntunnya pada sebuah pengalaman berharga yang kemudian mengubah hidupnya. Film ini dibintangi oleh sederet nama beken seperti Acha Septriasa, Abimana Aryastya, Raline Shah, Dewi Sandra dan masih banyak lagi.

Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar. Diangkat dari kisah nyata, film garapan Hestu Saputra ini menceritakan tentang perjuangan Merry (Chelsea Islan) dalam menuntut ilmu di Singapura. Keterbatasan ekonomi sama sekali tak menghalanginya untuk menggapai cita-cita.

Diterima di salah satu universitas terbaik di negeri singa ternyata tak serta merta membuat perjalanan pendidikan Merry berjalan mulus. Hingga pertemuannya dengan Alva membuatnya menjadi pribadi yang lebih kuat lantaran harus memutar otak untuk melipatgandakan uang yang dimilikinya demi menyambung hidup.

Laskar Pelangi 2: Edensor. Sekuel dari film laris Laskar Pelangi ini masih mengisahkan tentang Ikal. Bersama Arai, Ikal akhirnya dapat beasiswa untuk kuliah di Sorbone Paris. Hidup terlunta-lunta selama di tanah Eropa, tak membuat keduanya gentar untuk mewujudkan cita-cita.

Mulai dari pelayan hingga pengamen ikhlas dilakoni keduanya demi bisa mengirimi uang untuk orangtua mereka di Belitung. Sementara itu, fokus Ikal sebagai mahasiswa harus terganggu lantaran urusan asmara. Nilai ujian tengah semesternya hancur. Ditambah lagi konfliknya dengan Arai yang menyita perhaian Ikal.

Negeri van Oranje. Bercerita tentang persahabatan lima mahasiswa strata dua asal Indonesia di Belanda. Meski kuliah di kota yang berbeda-beda: Leiden Utrecht, Rotterdam, Wageningen dan Den Haag, persahabatan mempersatukan mereka, dan membuat mereka bisa bertahan di negeri yang jauh itu.

Kebersamaan itu juga yang membawa mereka ke Praha dan di Praha kemudian masalah terbesar yang selama ini terpendam di antara mereka, muncul ke permukaan. Permasalahan cinta. Lintang telah menjadi duri tajam di dalam tubuh persahabatan Daus, Wicak, Geri dan Banjar.