Jakarta Dog Lovers, Mau Ubah Pandangan Islam Haram Piara Anjing

Dadan Eka Permana diperbarui 03 Mei 2016, 23:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Di Taman Kodok, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, terlihat wanita berjilbab sedang bermain dengan anjing peliharaannya. Pemandangan yang sangat jarang di Indonesia. Sebab pandangan Islam selama ini menilai anjing adalah binatang yang haram. Sehingga tidak sedikit umat Islam menghindar untuk bersentuhan dengan anjing. Pandangan seperti itulah yang ingin diubah komunitas Jakarta Dog Lovers. 

“Kami suka mengadakan diskusi tentang benar nggak sih anjing haram? Memang benar anjing haram, tapi kalau dimakan. Jadi ada pemahaman di mayarakat lebih cerdas. Makanya di Jakarta Dog Lovers sekarang banyak yang berjilbab,” kata Yovies, ketua sekaligus pendiri Jakarta Dog Lovers di Taman Kodok, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/4).

Jakarta Dog Lovers memiliki visi dan misi besar dengan komunitasnya. Mereka ingin Dog Lovers memiliki pemikiran yang luas dan modern, “Tidak lagi primordial yang hanya beli anjing hanya untuk gaya-gayaan dan beli anjing untuk jaga rumah,” kata Yovies.



Sedangkan untuk misinya, mereka ingin mencerdaskan anggotanya dengan cara memberikan pelatihan kepada pemilik dan anjing peliharaannya. “Di sini ada vaksin gratis dan pelatihan gratis sama kaya sekolah gratis. Kalau pelatihan sendiri kan mahal sekali, dahulu itu perdua jam bisa dikenakan biaya USD 2000-3000.Nah di sini. Latihan gratis untuk masyarakat yang punya anjing,” kata Yovies.

Komunitas Jakarta Dog Lovers terbentuk pada awal tahun 2014. Awalnya, komunitas ini menamakan dirinya Jak Dover yang hanya terdiri dari sekumpulan orang yang senang memelihara anjing. Kemudian mengalami perubahan nama menjadi Jokers. Dan pada tanggal 2 Januari 2016, mereka mengukuhkan dengan nama Jakarta Dog Lovers.



Saat ini Jakarta Dog lovers memiliki 161 anggota aktif dan ribuan anggota di facebook. Mereka memiliki kegiatan rutin setiap Sabtu sore di taman Kodok, Menteng, Jakarta Pusat. “Tapi kalau ada acara show di mall, acara gathering pindah di mall,” kata Yovies.

Sejak didirikan, animo masyarakat terhadap kehadiran mereka sangat besar. Setiap Sabtu sore, para peserta terus bertambah. Tak hanya dari Jakarta, dari luar kota pun banyak yang datang.

“Animonya cukup besar juga sih. Masyarakat yang tadinya anti sama anjing, menelantarkan dan menyiksa anjing, mulai menyayangi. Ini juga banyak yang berjilbab, ” kata Yovies.