Fimela.com, Jakarta Melalui film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang sukses di industri perfilman tanah air pada tahun 2002 lalu, nama Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo melejit lewat aktingnya sebagai Rangga dan Cinta. Kepopuleran film AADC juga membuat nama mereka terkenal di jagad seni peran Indonesia.
Nicholas yang kala itu kali pertama terjun ke dunia layar lebar, mengakui film AADC telah merubah nasibnya hingga saat ini. Nicholas sendiri memulai karier di dunia hiburan sebagai seorang model. Debut aktingnya terjadi melalui film AADC yang diproduseri Mira Lesmana dan Riri Riza. Nicholas yang sudah menyukai dunia seni peran sejak kecil.
***
Setelah beberapa kali ikutan kasting film, pria kelahiran 24 Februari 1984 ini akhirnya diterima sebagai pemeran Rangga dalam AADC.
Usai membintangi film AADC, Nicholas Saputra mulai kebanjiran tawaran bermain film dan iklan. Ia pun sempat masuk nominasi Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia 2004 lewat dua film sekaligus yaitu film Biola Tak Berdawai dan film AADC.
"Saya jatuh cinta dan memutuskan serius di dunia film karena film Ada Apa Dengan Cinta?. Mungkin karena film ini digarap oleh orang-orang terbaik di bidangnya dengan sepenuh hati," ungkap Nicholas Saputra.
Baca Juga
Meskipun begitu, cowok yang akrab disapa Nico ini tidak melupakan pendidikan. Ia tetap kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Setahun kemudian, dalam Festival Film Indonesia 2005, ia kembali diunggulkan dalam dua film dalam kategori yang sama–untuk perannya sebagai Soe Hok Gie dalam film Gie yang dibesut Riri Riza dan sebagai Joni dalam Janji Joni. Nicholas Saputra akhirnya berhasil merebut Piala Citra untuk perannya sebagai Gie.
Film lain yang pernah dibintangi Nico diantaranya, 3 Hari Untuk Selamanya, Cinta Setaman, Drupadi, 3 Doa 3 Cinta, Kebun Binatang, Kita Versus Korupsi, Cinta dari Wamena dan Pendekar Tongkat Emas. Nico juga kerap diundang menjadi pembicara dalam berbagai pelatihan mengenai film dan juri dalam berbagai festival film di dalam maupun di luar negeri.
Salah satunya adalah dengan menjadi juri Best Asian Films dalam Singapore International Film Festival 2008 yang memperebutkan Silver Screen Awards. Kini Nicholas Saputra adalah aktor yang matang, handal dan sudah banyak meraih penghargaan. Setelah 14 tahun, ia pun kembali memerankan karakter Rangga yang membuat namanya melambung seperti sekarang ini.
Di tahun ini kita kembali menyimak aktingnya sebagai Rangga di Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Film yang disutradarai Riri Riza ini masih dibintangi para pemain film pertamanya serta sejumlah pemain baru. AADC 2 sudah rilis di bioskop sejak 28 April kemarin. Bagaimana Nico berperan kembali sebagai Rangga setelah 14 tahun berlalu?
Apa yang berbeda dengan karakter Cinta dulu dan sekarang, apakah masih tetap cool dan cuek? Lalu bagaimana kelanjutan kisah cinta Rangga dan Cinta di AADC 2? Simak wawancara eksklusif Nicholas Saputra dengan Henry, Syaiful Bahri dan Galih W Satria dari Bintang.com, di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, dan ditambah dengan wawancara dengan Syaiful Bahri saat premier AADC 2, beberapa waktu lalu.
1
Tentunya ada yang berubah dari Nico maupun Rangga. Bukan hanya usia yang bertambah dan fisik yang juga agak berubah, kepribadian Nicholas Saputra pun juga sudah berbeda dengan 14 tahun lalu. Pria ini bukan saja semakin ganteng tapi juga tetap cool namun sudah terlihat lebih dewasa dan matang. Ia pun menceritakan tentang peran dan karakter Rannga dulu dan sekarang.
Film AADC akhirnya dibuatkan sekuelnya, AADC 2, bagaimana perasaannya?
Sejak film pertama saya sendiri nggak pernah menyangka atau berharap bakal ada lanjutan AADC. Ending film pertamanya akan memang sengaja dibuat open minded, tergantung pada kesimpulan penonton. Kalau memang dibikin sekuelnya menarik juga sih.
Apa yang membuat sekuel AADC menarik?
Begini, tiap orang kan punya imajinasi dan pemikiran sendiri tentang apa yang akan terjadi dengan karakter-karakter di AADC. Mereka akan jadi apa nanti dan setelah 14 tahun akan terlihat seperti apa dan apa saja yang sudah mereka alami dan akan mereka hadapi nanti. Menurut saya ini menarik, dan pastinya mbak Mira (Mira Lesmana) dan mas Riri lebih punya pemikiran yang menarik lagi.
Lalu bagaimana perasaannya setelah AADC dipastikan dibuat sekuelnya?
Rasanya pasti senang dan ada deg-degan juga. Apalagi begitu tahu saya dan pemain film pertamanya tetap dilibatkan di sekuelnya ini.
AADC 2 sangat dinanti oleh masyarakat, terutama penggemar film Indonesia, apa tanggapannya?
Sangat terharu banget sama respon mereka. Waktu 14 tahun mungkin sebenarnya sebentar bagi kita, tapi tentu seakan lama sebagai film untuk dibuatkan sekuelnya. Mudah-mudahan kita nggak akan mengecewakan mereka.
Nama Anda seperti sudah identik dengan Rangga, apa tidak merasa keberatan?
Iya, sampai sekarang saya masih dipanggil Rangga. Bagi saya itu sebuah penghargaan. Karena dari setiap film, di AADC aja yang keinget karakternya. Film saya akan ada beberapa setelah AADC, tapi peran saya sebagai Rangga yang paling diingat dan mungkin paling berkesan buat penonton.
Seberapa besar pengaruh keberhasilan AADC dalam kehidupan dan karier Anda?
Bisa dibilang, AADC adalah film yang membuka karir saya di perfilman Indonesia. Saya bangga sekali terlibat di film yang dicintai semua masyarakat, bahkan lintas generasi. Saya menjadi seperti sekarang ini dan berada di tempat ini, ya karena film AADC, karena peran saya sebagai Rangga.
Apakah peran sebagai Rangga berpengaruh sampai ke dunia nyata?
Kalau sangat membekas, pasti membekas banget. Tapi itu kan sebatas peran saya di film. Sebenarnya kalau lagi kumpul sama pemain AADC pertama yang membuat kita kayak punya emosi atau chemistry tersendiri. Padahal kita sebenarnya nggak sering banget ketemu. Tapi begitu ketemu, langsung kerasa connect aja. Kayak Geng Cinta misalnya, mereka begitu kumpul bareng udah langsung bisa nyatu, padahal nggak sering ketemuan juga.
Bagaimana melakoni karakter Rangga setelah 14 tahun?
Sebelumnya, saya nonton lagi film AADC pertama. Setelah nonton, memorinya seperti kembali tersimpan di diri saya. Sebenarnya karakter Rangga sekarang nggak beda jauh sama yang dulu. Kalau perubahan pasti ada. Tiap orang kan pasti berubah seiring waktu, tapi biasanya karakter utamanya tetap terasa.
2
Setelah 14 tahun, para pemain film AADC pertama kembali bersama di AADC 2. Mereka memang beberapa kali berkumpul bersama dan beberapa diantaranya pernah terlibat dalam proyek lain. Meski begitu, menjalani syuting bersama lagi tentu bukan hal yang mudah, termasuk bagi Nicholas Saputra untuk membangun chemistry. Kita simak bagaimana Nico menghadapi hal itu, dan sedikit bocoran mengenai adegan ciuman Rangga dan Cinta di AADC 2.
Ada persiapan khusus sebelum syuting?
Yang spesifik sih kayaknya nggak ada. Paling secara fisik saja. Saya lebih memanjangkan rambut dan nurunin berat badan, maklum kan umurnya udah bertambah jauh, hehehe.
Ada kesulitan yang dihadapi selama syuting?
Tantangannya lebih pada menemukan kembali karakter Rangga. Kita juga harus membangun chemistry antar pemain. Jelas nggak gampang, tapi untungnya kita melalui proses yang cukup lama. Ada proses reading sekitar dua sampai tiga bulan. Alhamdulillah setelah kita semua ketemu dan bareng-bareng lagi, karakter yang kita mainkan 14 tahun seperti muncul lagi, tentunya dengan sejumlah perubahan. Kesulitannya buat saya justru di masalah cuaca, pas syuting di New York. Di sana cuacanya dingin banget dan benar-benar di luar dugaan saya. Itu tantangan banget waktu menjalani syuting.
Bagaimana menjalin chemistry dengan pemain maupun kru AADC 2?
Seperti saya bilang tadi, kita bisa cepat nyambung meski nggak sering ketemu. Apalagi ada proses reading dan persiapan yang cukup memadai. Sama beberapa pemain dan kru saya juga sudah sering kerjasama jadi nggak terlalu masalah. Sama Dian, kita pernah main bareng lagi (film 3 Doa 3 Cinta), sama Adinia Wirasti juga pernah (3 Hari Untuk Selamanya) dan sama mas Riri dan mbak Mira saya sudah beberapa kali main di film mereka setelah AADC.
Ada beban tersendiri memerankan karakter yang pernah sukses Anda perankan?
Tiap peran yang saya mainkan, saya nggak membayangkan apakah itu bakal sukses atau tidak. Yang jelas, Rangga selalu ada dalam diri saya dan begitu juga sebaliknya. Selama syuting saya justru berusaha enjoy supaya nanti dirasakan sama penonton. Kita main seperti di film pertama saja, nggak ada beban dan menikmati prosesnya. Dengan begitu hasilnya jadi lebih natural, nggak ada kesan dibuat-buat atau dilebih-lebihkan.
Apa kenangan paling berkesan selama syuting, terutama dengan pemain AADC pertama lainnya?
Syutingnya seru banget. Bisa syuting sekalian jalan-jalan dan berlibur, sama foto-foto juga. Setelah 14 tahun kita ternyata masih bisa kompak dan seru-seruan. Terutama Geng Cinta. Meski hampir semua sudah nikah dan punya anak, tapi tetap seru dan kompak. Para kru film ini juga enak banget dan kompak semua.
Bagaimana dengan kelanjutan hubungan Rangga dan Cinta yang bikin banyak orang penasaran?
Kalau untuk jalan cerita, kita nggak bisa kasih bocoran. Jadi, tonton saja filmnya, hahaha.
Di AADC 2 ada adegan ciuman Rangga dan Cinta lagi, bagaimana perasaannya? Apa ada kesulitan?
Nggak (sulit), justru sangat menyenangkan prosesnya. Yang pasti kita lakukan ini sangat serius dan kita profesional actor jadi persiapan sama semua adegan. Pasti kita persiapkan dialog, blocking, lokasi seperti apa jadi itu yang kita lakukan.
Anda optimis AADC 2 bisa sukses seperti film pertamanya?
Kita semua optimis. Selain saya sebagai pemain yang merasakan bagaimana film ini selama syuting, saya optimis karena film ini dikerjakan sama mereka yang sangat profesional di bidangnya dan sudah menjadi teman lama. Karena itu prosesnya jadi menyenangkan dan mudah-mudahan juga menyenangkan buat penonton.
Apa harapan Anda untuk film AADC 2?
Kalau ekspektasi saya kayaknya sudah terpenuhi sewaktu menjalani syuting film ini. Saya justru lebih penasaran dan berharap bisa memenuhi harapan dan ekspektasi penonton. Saya dan tentunya semua yang terlibat di AADC 2 ini berharap filmnya bisa diterima, bisa memuaskan dan bisa berkesan bagi penonton.
Apa yang diharapan Nico dan semua yang terlibat dalam film AADC 2 ternyata berbuah manis. Bahkan mungkin di luar dugaan banyak pihak. Sejak hari pertama tayang pada 28 April 2016, AADC 2 sudah menorehkan rekor terbaik di perfilman Indonesia, yaitu menembus angka 200.000 penonton.
Setelah mengumpulkan 700.000 penonton pada hari ketiga, Produser Mira Lesmana mengumumkan perolehan penonton AADC 2 sudah menembus angka satu juta pada hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2016. Luar biasa! Selamat untuk Nicholas Saputra dan semua yang terlibat dalam AADC 2. Kerja keras dan usaha mereka yang tulus ternyata tak sia-sia.