Fimela.com, Jakarta Seorang atlet olahraga Mix Martial Art (MMA) atau tarung bebas, Amokrane Sabet, dilaporkan warga Cangu, Bali kepada polisi. Laporan itu masuk pada Senin (2/5). Warga melapor lantaran Amokrane, pria bule asal Prancis ini kerap membuat onar di Bali. Mulai dari tidak bayar makan, mengganggu istri orang, hingga mengancam turis-turis lainnya.
Baca Juga
Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto juga mengatakan kepada Liputan6, polisi sudah melayangkan surat panggilan kepada Amokrane. Namun, selalu saja surat itu disobek.
"Dia sering makan enggak bayar, ganggu istri orang, mengancam turis-turis lainnya," katanya. Selain itu, izin tinggal Amokrane juga sudah kadaluwarsa sejak 27 September 2015. Dari catatan keimigrasian, pria bule berusia 44 tahun ini diketahui sering keluar-masuk Indonesia. "Dua tahunan ini cukup sering ke Indonesia," kata Hery.
Polisi akhirnya menggandeng imigrasi untuk mendeportasi Amokrane. Mereka menjemputnya di sebuah vila yang disewa Amokrane di derah Cangu. Mereka lantas melakukan negosiasi. Namun, karena memang Amokrane dikenal berwatak tempramental, petarung bebas itu nekat mengejar seorang polisi, Anak Agung Putu Sudiarta.
"Tapi orangnya tempramen, dan kita terus berupaya bernegosiasi," tutur Hery. Saat dikejar, polisi tersebut terjatuh dan tiba-tiba ditikam dan ditusuk sebanyak 8 kali. "Korban dikejar dan terjatuh, lalu pelaku menusuk 8 kali ke korban," ceritanya.
Melihat korban sudah tersungkur, Amokrane tetap saja ingin mengejar polisi lain. Untungnya, aksinya dapat dihentikan oleh salah satu anggota Brimob dengan menembaknya. Amokrane tewas di tempat. Kini, jasad Amokrane ada di RS Denpasar menunggu perwakilan keluarga untuk dikembalikan.