Fimela.com, Jakarta Adalah Elsie Moravek, anak yang lahir dengan proximal femoral focal deficiency (PFFD), di mana keadaan tersebut membuatnya punya kaki dengan panjang tak sama. Hadapi fakta menyedihkan, yakni kaki kirinya harus diamputasi, sang ibu Jackie, sebagaimana diwartakan Huffington Post, lebih memilih patahkan kaki Elsie lebih dari 300 kali dalam empat bulan.
Berdasarkan laporan The Sun, dokter memberi tahu Jackie, dan sang suami Matt bahwa mereka memiliki 3 opsi, yaitu mengamputasi kaki Elsie, menyesuaikan prostesis, atau memperpanjang kaki sang buah hati sampai 11 centimeter. Setelah berdiskusi, pihak keluarga memutuskan untuk mengambil pilihan ketiga lewat pengobatan abad pertengahan.
Baca Juga
"Beberapa dokter menyarankan amputasi. Namun setelah ditimbang, memperpanjang kaki sepertinya tak terlalu sulit," ujar Jackie, sebagaimana dimuat The Sun. Terkesan kejam, tapi melakukan metode tersebut, menurut pengakuan Jackie, sebagaimana dituliskan Daily Mail, dilakukan karena yakin efeknya akan sepadan.
Huffington Post mewartakan, setelah 6 jam melakukan proses pemulihan lutut, pergelangan kaki, dan panggul Elsie, gadis mungil itu bisa berjalan kala usianya 21 bulan dengan bantuan kaki sintesis. Kini, metode lain tengah dilakoni Jackie agar Elsie bisa menjejakkan langkah seutuhnya.
3 kali sehari, Jackie secara manual melepaskan baut di tulang kering dan paha, mencegah pemutusan tersebut sembuh setiap saat. Kini setelah berbulan-bulan menahan rasa sakit konstan, kaki Elsie sudah bertambah panjang 11 centimeter. "Kami membuat banyak pengorbanan, namun setiap proses itu sepadan untuk dijalani," tandas Jackie, sebagaimana dimuat The Sun.