Agar Tak Terlihat Pasaran, Ini 6 Tips Desain Logo Usahamu

Karla Farhana diperbarui 28 Apr 2016, 08:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Logo merupakan perwakilan perusahaanmu. Semua visi, misi, mimpi, serta jerih payah semuanya tertuang dalam satu logo sederhana. Bukan perkara logo keren atau tidak, tapi sebuah logo juga harus bisa 'merasuki' jiwa para pelanggan dan partnernya. Karena itu, logo yang sederhana tak bisa hanya sekadar logo. 

Logo juga kadang diyakini seperti nama seseorang. Logo merupakan harapan di masa depan dan juga doa. Ini dia yang membuat sebuah logo sangat berkesan dan penuh makna. Berikut ini tips-tips mendesain logo usahamu, agar tak pasaran dan tanpa makna.

Tentukan bersama tim. Logomu adalah representasi dari perusahaan. Dan ketika logomu ingin kamu ganti, pastikan seluruh timmu mendukung desain logo yang baru. Jadi, sebaiknya kamu pastikan untuk menentukan logo dengan mengikutsertakan seluruh tim. Kalau timmu saja tak suka dengan logo, bagaimana orang lain akan tertarik dengan perusahaan?

Jangan terlalu rumit dan sederhana. Logo memang harus sederhana. Tapi jangan juga terlalu sederhana hingga tak merepresentasikan seluruh visi, misi, dan mimpi perusahaan. Setiap perusahaan atau usaha pasti punya ideologi. Jangan cacatkan ideologi perusahaan demi logo yang kece.

Persepsi global.Pastikan logomu itu memiliki persepsi global. Artinya gini, logomu ini harus bisa diganti warnanya kapan pun dan tak akan memengaruhi makna logo. Seperti Google dan Uber yang logonya bisa berganti warna tanpa merusak esensinya. 

Jangan buru-buru. Menentukan seperti apa bentuk logo perusahaan itu tak mudah. Kamu harus melakukan penelitian kecil terhadap targetmu. Kamu juga harus memikirkan partner dan juga investor. Semua hal ini pasti akan memakan banyak waktu. Karena itu, bawa santai saja. Tak perlu buru-buru menentukan sebuah logo yang pas buat usahamu. 

Mudah diingat. Logo yang sederhana dan bermakna adalah logo yang langsung bisa orang kenali. Meski agak rumit bagi orang awam untuk menggambar logo Starbuck, tapi siapa pun pasti akan kenal logonya. Begitu juga dengan Gojek dan Uber. Kalau perlu, bikin supaya anak 5 tahun mudah mengingatnya. 

Orang mau enggak jadikan logo sebagai tato? Bukan hanya pelanggan yang harus kamu bikin sangat mencintai logo perusahaanmu. Tapi juga karyawan-karyawan perusahaan. Selama ini kamu kerap mendengar orang mengeluh saat harus memakai kaus bergambar logo perusahaan tempatnya bekerja. Tapi, kenapa pakai kaus dengan logo sebuah band atau Hard Rock Cafe tak pernah malu? Jadi, kamu harus bikin orang bangga dan merasa jadi salah satu bagian perusahaanmu. Kalau perlu, sampai mereka ingin menato logo tersebut pada tubuh mereka. 

Pikirkan apa yang akan kamu lakukan dengan logo itu. Bukan hanya menempel pada produkmu, logomu itu juga mungkin akan terpampang pada merchandise yang nantinya akan kamu jual atau bagikan kepada para pelanggan. Apa pun itu, kamu harus memikirkan, di mana sebaiknya kamu pajang logo tersebut. Karena itu, buat logo yang fleksibel. Keren kalau terlihat pada produk, keren juga kalau terpampang pada kaus atau mug.