Bersama dengan tim-nya, pemilik nama lengkap Danang Pradana Dieva ini menggarap project besar. Penggarapan video klip bertajuk Bidadari Jiwa melakukan syuting di empat negara. (Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
Dalam proses syuting di empat negara tersebut, Danang menjelaskan bahwa dangdut dinegara lain menyebutnya dengan Melayu. (Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
Meski ia sadar bahwa penyuka musik Melayu mengalami penurunan, Danang dan tim berusaha terus untuk mengenalkan musik dangdut lebih luas lagi. (Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
Pengalaman mengesankan didapat saat syuting di Malaysia yang tidak dapat izin. (Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
"Bener-bener syuting coboy yang untungnya syuting pake DSLR artinya tidak terlalu keliatan jadi kita nyaru-nyaru lagi foto," ujar Danang saat berbincang secara ekslusif di kantor Bintang.com beberapa hari lalu. (Adrian Putra/Bintang.com)
Pengalaman yang menarik bagi penyanyi kelahiran Banyuwangi ini saat menjalani syuting di Singapura. (Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
"Kita rebutan angle sama turis karena syuting di Merlion, kita disitu syuting krunya nambah karena dibantu sama DANANGisme terus mereka bikin pager-pager gitu. Angle kita emang bagus jadi rebutan gitu," ujar Danang menambahkan. (Adrian Putra/Bintang.com)
Dengan kesibukannya, Danang mengaku susah ketemu orangtua. "Lebih parahnya lagi disaat aku ingin ketemu orangtua, susah sekali. Akhirnya kita ketemunya di Batam," ujar Danang. (Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)