Mengawali karier menjadi penyiar radio di Bandung. Setelah vakum beberapa lama, ia kembali meneruskan kegemarannya bercuap-cuap didepan mikrofon setelah selesai studinya. (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)
Tidak hanya mengudara, wajahnya juga mulai menghiasi layar kaca. Setelah itu, ia merambah pada dunia akting. (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)
Dengan mengikuti sekali casting, ia bisa memikat hati sutradara. Lelaki kelahiran Jakarta, 12 Mei 1988 ini bermain dalam web series 'School of the Dead'. (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)
Pengalaman perdana dalam karier lewat serial yang ditayangkan oleh vidio.com. Selain bisa belajar banyak akting, ia bisa bermain dengan artis idolanya, Ardina Rasti. (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)
"Awalnya nggak pernah kepikiran bisa satu web series dengan Ardina Rasti. Di backstage kita sudah ngobrol-ngobrol, banyak sharing juga, jadi sudah enak pas take" ujar Ario.(Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)
Pemeran Ario dalam 'School of the Dead' ini mencerikan pengalamannya syuting dari jam 6 pagi sampai 12 malam. (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)
"Dan itu pertama kalinya saya make up macem-macem, sampai muka saya beda banget, langsung jerawatan juga. Cuma begitu jadi, gokil banget make up-nya. Walau cuma satu scene, tapi itu penting banget," kenang Ario. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Sejak mengenal akting, Ario makin mencintai dunia peran. Selain web series, ia juga bermain dalam film 'Pentak Umpat Minako' dan Iqro. (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Bintang.com)