Fimela.com, Jakarta Pernikahan Fakrul Razi dengan Rina Nose yang digadang-gadang akan digelar dalam waktu dekat ternyata harus ditunda. Namun Razi menyikapinya dengan tenang. Ia malah makin mantab dengan kariernya di dunia entertainmen di Indonesia.
***
Cinta memang datang tiba-tiba. Seperti yang terjadi pada Fakhrul Razi dan Rina Nose. Mereka dipertemukan dalam sebuah acara reality competition shows yang bertajuk D'Academy Asia. Acara ini ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar.
Saat itu Razi tampil sebagai komentator asal Brunei Darussalam yang sengaja diundang untuk mewakili penyanyi asal negaranya. Ada juga komentator dari negeri jiran lain seperti Malaysia (Mas Idayu) dan Singapura (Rosalina Musa). Sedangkan dari Indonesia ada Rita Sugiarto, Ivan Gunawan, Inul Daratista, Soimah, Saipul Jamil, Iis Dahlia dan Nassar sebagai komentator.
Baca Juga
Di acara tersebut Rina Nose bertindak sebagai host bersama Ramzi, Andhika Pratama dan Irfan Hakim. Seringnya interaksi antara Rina yang sudah lama sendiri dengan Razi menciptakan kemistri satu sama lain. Hubungan yang semula sebagai teman kerja di acara yang sama, lama kelamaan makin akrab dan menimbulkan benih-benih cinta.
Keduanya tak sungkan membagi kemesraan di media sosial sesaat sebelum melaksanakan tugas maupun setelah acara. Yang satu sebagai host dan yang satunya sebagai komentator. Dan para penggemar keduanya pun memberikan dukungan untuk kisah kasih yang terjadi antara anak manusia beda warga negara ini.
Jalinan cinta antara keduanya ternyata tidak main-main. Buktinya Razi mengajak Rina bersillaturahmi dengan keluarganya di Brunei Darussalam. Kedatangan Rina di Bandar Seribegawan, Ibukota Brunei disambut hangat oleh keluarga Razi.
Saking seriusnya hubungan itu keduanya pun sepakat untuk menuntaskan hubungan ke pelaminan. Tanggal 13 Juli 2016 pun dipilih sebagai hari baik untuk mengikat asmara yang sudah terjadi. Menurut Razi tanggal itu dipilih oleh Rina bukan tanpa makna. "Rina memilih tarikh 13 Juli 2016 kerana itu tarikh lahir ibunya," begitu kata Razi menyingkap tabir dibalik tanggal sakral untuk rencana pernikahan mereka.
Pasangan ini pun tak memilih sembarang tempat untuk melangsungkan pernikahan. Mereka sepakat memilih tanah suci; Makkah Al Mukarramah sebagai tempat untuk ijab dan kabul pernikahan.
Namun semua rencana yang telah disusun ternyata tinggal rencana. Pernikahan pun ditunda untuk waktu yang belum dapat ditentukan.
"Rencana pernikahan kami ditunda karena permasalahan teknis. Ternyata menikah antara dua orang dari warga negara yang berbeda dan di tanah suci pula, bukan perkara yang mudah untuk diwujudkan," kata penyanyi Razi yang enjoy berkarier di Jakarta ini.
Lalu kapan mereka akan merealisasikan pernikahan? Pertanyaan sederhana ini ternyata tak bisa dijawab secara lugas oleh Razi. "Sekarang kami akan menyerahkan kepada Tuhan saja. Kami berdua berintrospeksi diri. Dan dia mendukung dulu saya fokus di area musik yang saya inginkan. Kalau sudah tiba waktunya jodoh tak kan ke mana," begitu kata Fakhrul Razi kepada Edy Suherli dan fotografer Deki Prayoga saat mampir di kantor Bintang.com, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2016). Dalam kesempatan berikutnya pertanyaan ia jawab melalui pesan singkat telepon pintar miliknya. Inilah petikannya.
What's On Fimela
powered by
Kalau Jodoh Tak Kan ke Mana
Pernikahan yang sudah direncanakan akhirnya harus tertunda. Namun penundaan ini tak membuat Fakhrul Razi larut dalam kesedihan. Ia mencoba mengambil hikmah dibalik kegagalan ini.
Apa yang membuat pernikahan Anda Rina Nose ditunda?
Pernikahan kami ditunda karena permasalahan teknis. Ternyata bukan persoalan mudah untuk melaksanakan pernikahan bagi dua orang yang kewarganegaraannya berbeda seperti saya dan Rina. Dari mula kami sudah memberitahu kepada semua kalau ini adalah rencana kami. Namanya rencana bisa saya tidak terealisasi atau ditunda.
Kendalanya di mana sebenarnya?
Karena urusan visa yang tidak beres, pernikahan itu tidak bisa dilaksanakan. Akhirnya kami sepakat untuk menunda pernikahan sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Tapi Anda dan Rina sudah yakin sekali dan malah sudah memilih tanggal dan tempat pernikahan?
Memang dari awal kami sudah menjelaskan ini adalah tanggal yang direncanakan. Tapi bagaimana lagi ternyata ini tidak sesuai dengan ekspektasi awal.
Bagaimana keluarga Anda menyikapi penundaan pernikahan ini?
Keluarga saya tenang dan keluarga Rina juga tenang. Keluarga saya bisa memaklumi keadaan ini. Dan keluarga Rina juga demikian. Keluarga menyerahkan kepada kami soal rencana pernikahan ini. Dan persoalan penundaan pernikahan ini tidak menjadi issue dalam keluarga kami masing-masing. Karena keputusan ini diambil bersama. Bukan keputusan salah satu pihak saja.
Siapa yang memilih tanggal 13 Juli untuk hari pernikahan?
Tanggal itu yang memilih Rina. Soalnya ia ingin pernikahan itu dilaksanakan pada tanggal kelahiran ibunya. Ya mungkin pengennya saat pernikahan kami dijadikan momentum untuk memperingati ulang tahun sang ibu. Dan buat Rina itu adalah tanggal yang bagus.
Kapan kira-kira pernikahan Anda dan Rina akan direalisasikan setelah penundaan ini?
Sekarang kami menyerahkan semuanya kepada Tuhan saja. Sementara itu kami berdua melakukan instrospeksi. Apa kira-kira kurangnya masing-masing sehingga rencana yang sudah dibuat tak bisa terwujud. Sementara itu kami fokus pada karier masing-masing dulu.
Fans Anda dan juga Rina bersedih Anda gagal menikah?
Oh ya, mereka sedih. Tapi kami berdua tenang-tenang saja kok, hehehe.
Soalnya mereka ingin kalian bersatu dalam ikatan pernikahan?
Iya mengerti, enggak apa-apa. Tapi kalau kami menikah harusnya karena kami berdua saling cinta. Bukan hanya karena keinginan fans.
Enjoy Berkarier di Jakarta
Dalam urusan karier di dunia entertainmen, Fakhrul Razi amat enjoy dengan suasana Jakarta. Ia menemukan iklim industri entertainmen yang sebenarnya di ibukota Indonesia. Soal macet yang menjadi 'menu' harian kota metropolitan ini tak pernah ia jadikan sebagai kendala. Malah ia menikmati hal itu.
Anda tampaknya enjoy sekali berkarier di Jakarta?
Saya menemukan iklim dunia entertainmen yang tidak saya temukan di Brunei Darussalam. Di sini ada industri dunia hiburan, di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia itu hidup. Di negara saya tidak ada. Sebenarnya saya juga pernah di Kuala Lumpur, namun masih belum seramai Jakarta industri hiburannya.
Jakarta kan macet di mana-mana?
Hehehe, macet bukan persoalan besar. Saya malah menikmati kemacetan. Mau apalagi kalau keadaanya memang begitu.
Jadi setelah gagal menikah dengan Rina, Anda akan fokus di dunia entertainmen dulu?
Kami hanya bisa berencana namun kehendak Tuhan ternyata lain. Sekarang baik saya maupun Rina fokus pada urusan pekerjaan. Saya fokus dulu pada dunia musik yang selama ini saya tekuni. Dan Rina amat mendukung upaya saya untuk fokus pada dunia tarik suara ini. Sebaliknya Rina juga fokus sebagai host dan tarik suara. Kami berdua matang dalam prinsip dan pemikiran. Kalau kami berdua jodoh tak akan ke mana. Itu yang saya dan juga Rina yakini.
Tapi Anda belum tahu kapan pernikahan akan dilaksanakan?
Ya belum tahu, kita jalani saja dulu.
Oke sebenarnya berapa besar cinta Anda pada Rina?
Sewajarnya saiz cinta. Dan setiap orang berbeda cara mengekspresikan cinta. Menurut saya rencana Allah itu amat teliti dari yang kami rencanakan. Kami yakin ada hikmah dibalik penundaan ini. Kemarin saya sempat sakit (DBD). Saat itu saya berfikir. Saya harus mencintai Rina dengan cara saya sendiri, dengan cara yang wajar. Soalnya kami ka masih berpacaran. Dia masih milik Pak Tatang (orangtuanya), belum menjadi milik saya.
Apa yang bisa dipetik dari penundaan pernikahan kalian ini?
Ini adalah dinamika kehidupan. Saya melakukan apa yang sekarang ini apa adanya saja. Dan Rina mengerti. Karena belum tahu kami akan menikahnya kapan kami fokus dulu pada karier masing-masing. Terus terang kami berdua dan keluarga sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini. Tapi mengapa orang lain ikut repot ya, hehehe. Sekarang biarlah kami berhubungan sewajarnya orang berpacaran saja. Dan ini akan menjaga kehormatan Rina. Kalau ada yang gagal faham dengan keadaan kami tidak mengapa kok.
Fans Anda terlalu sayang dan ingin kalian bersatu tampaknya seperti itu, apa tanggapan Anda?
Terlalu sayang itulah yang bisa bikin sakit. Kita tidak boleh terlalu sayang pada sesuatu atau pada seseorang. Cepat atau lambat kita akan kehilangan juga. Saya sih tetap berpegang pada kalau jodoh tak kan ke mana. Sekarang saya fokus pada karier dulu sementara menunggu kesempatan itu datang.
Usai sesi wawancara dan pemotretan di markas Bintang.com Fakhrul Razi harus bergegas menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pria yang kini mengecat rambut hitamnya dengan warna pirang ini hendak pulang ke kampung halamannya setelah beberapa pekan mengais rezeki. Usai melepas rindu dengan keluarga dan handai tolan di Brunei, ia akan kembali lagi ke Jakarta.