Fimela.com, Jakarta Eksistensi hantu hingga kini masih diperdebatkan dalam dunia sains. Terlepas dari segala kepercayaan, keberadaan hantu masih dipertanyakan. Untuk membuktikan hal ini, para ahli, peneliti, dan ilmuan berbondong-bondong melakukan penelitian dan percobaan untuk membuktikan eksistensi hantu.
Baca Juga
Hingga saat ini, Mic menulis, keberadaan makhluk gaib yang kerap dikisahkan sebagai pengganggu manusia belum terbukti, baik tercatat maupun lisan secara ilmiah. Bahkan, setelah orang meninggal, tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan ada energi atau sesuatu yang berbau supernatural tertinggal.
"Setelah seseorang meninggal, energi tubuhnya langsung (melebur) dengan lingkungan," tulis Live Science yang dikutip Mic. Nah, energi tersebut memang dikeluarkan dalam bentuk udara panas dan ditransfer ke berbagai binatang yang memakan bangkai manusia. Kalau tubuh yang tak lagi bernyawa itu tidak dikubur, maka binatang buas yang akan memakannya. Kalau dikubur, berarti bakteri dan cacing yang memakannya.
Kalau begitu, bagaimana dengan kisah dan pengakuan beberapa orang yang kerap melihat hantu? Seorang peneliti dan neuroscientis Michael Persinger mengatakan kepada BBC, penampakan hantu itu ada lantaran medan elektromagnetika dan juga gelombang suara berfrekuensi rendah. Keduanya akan 'melahirkan' perasaan yang tidak 'natural.'
"Ketika medan magnet ini dibuat di dalam laboratorium dan dihasilkan di otak para suka relawan, mereka merasakan kehadiran (makhluk halus), ketakutan, dan pengalaman-pengalaman lainnya," katanya seperti dikutip dari Mic. Penjelasan lainnya juga diungkapkan seorang profesor psikologi di University of London, Christopher French.
Dia mengatakan, alasan kenapa orang mengaku melihat hantu disebabkan karena tingkat kesadaran mereka. Orang-orang ini mengalami gejala kelumpuhan tidur (sleep paralysis) yang membuat mereka percaya, kalau mereka melihat penampakan. "Orang-orang mencoba untuk membuat semuanya menjadi masuk akal. Orang-orang berasumsi jika ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan menurut ilmu pengetahuan, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang gaib atau supernatural," kata French kepada Mic.