Christine Hakim, Sosok Kartini Ideal di Perfilman Indonesia

Henry Hens diperbarui 21 Apr 2016, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia. Di dunia film, sosok pejuang emansipasi wanita itu mungkin mengingatkan kita pada aktris senior Christine Hakim. Pemilik nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim ini sebenarnya tak pernah berperan sebagai Raden Ajeng Kartini di film-filmnya.

Ia bahkan lebih dikenal sebagai pemeran utama film Tjoet Nja’ Dhien (1988). Namun kalau para wanita Indonesia yang berprestasi diidentikkan sebagai sosok Kartini masa kini, maka di perfilman Indonesia nama Christine Hakim paling pantas dikedepankan. Karirnya di dunia akting sudah sangat lengkap dan sudah banyak penghargaan yang diraih.

Kemampuan aktingnya selalu mendapat pujian. Sampai saat ini, Christine sudah meraih tujuh Piala Citra yang merupakan rekor terbanyak untuk seorang aktor/aktris Indonesia. Enam piala diraihnya sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik yaitu di film Cinta Pertama, Sesuatu yang Indah (1977), Pengemis dan Tukang Becak (1979), Di Balik Kelambu (1983), Kerikil-Kerikil Tajam (1985), Tjoet Nja’ Dhien (1990).

Sedangkan satu lagi sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik lewat film Pendekar Tongkat Emas (2014). Selain di layar lebar, Christine Hakim tidak anti bermain sinetron. Di tahun 1997, ia sempat tampil di sinetron Bukan Perempuan Biasa. Berkat reputasi dan kemampuannya yang mumpuni, Christine mendapat perhatian serta pengakuan di luar Indonesia.

Salah satu buktinya, ia menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi juri dalam Festival Film Cannes di Prancis. Di Festival Film Cannes 2002, Christine didapuk sebagai salah seorang juri diantaranya bersama Michelle Yeoh, Sharon Stone dan David Lynch.

Yang membanggakan lagi, Christine Hakim menjadi aktris Indonesia pertama yang bermain film Hollywood. Tak tanggung-tanggung, Christine bermain bersama Julia Roberts di film Eat, Pray, Love (2010). Meski hanya menjadi pemeran pendukung, Christine tidak tampil sekelebat. Ia cukup banyak mendapat porsi adegan dan beradu akting langsung dengan Julia Roberts.

Peran besar maupun peran kecil mampu dilakoninya dengan sangat baik, berkarakter kuat dan bahkan kerap lebih menonjol dibandingkan pemain utamanya. Kekuatan itulah yang membuat seorang Christine Hakim menjadi aktris Indonesia yang masih sulit ditandingi kemampuannya. Ia termasuk sosok Kartini ideal di perfilman Indonesia.