Tantangan bagi Dwiki dalam konser bertajuk 'Senandung Keroncong Indonesia: Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya'. Karena dalam konser ini banyak perpaduan musik dari lintas generasi. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Saya bakal bertindak sebagai wasit, seperti orkestra menjadi jembatan dari akustik ke elektronik," ujar Dwiki. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Dwiki melihat bahwa musik keroncong mendapat perhatian publik luar negeri. Rencananya Dwiki akan membawa Sundari Soekotjo berkiprah di intenasional. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Saya akan undang Direktur Esplanade Singapura. Biar ada kemungkinan nanti packagingnya bisa ditampilkan di sana," kata Dwiki Dharmawan di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (18/4). (Nurwahyunan/Bintang.com)
Suami Ita Purnamasari ini melihat banyaknya musik di Indonesia sulit bersaing di kancah internasional. Lantaran musiknya tidak mempunyai ciri khas. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Karena ini sangat khas sebagai musik Indonesia. Belum bisa ke internasional karena banyakan bawa pop. Agak susah bersaing. Karenanya keroncong punya potensi sangat besar," ujar musisi kelahiran Bandung 49 tahun ini. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Sebagai komposer, ia sangat pingin membuat festival keroncong. Meski tidak besar, tapi terus berkelanjutan untuk mencari bibit-bibit baru. (Nurwahyunan/Bintang.com)