Sebelum Lulus Kuliah, Bersyukurlah Karena 6 Hal Negatif Ini

Karla Farhana diperbarui 18 Apr 2016, 22:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Selama beberapa semester ini, kamu pasti memiliki banyak masalah dan menghadapi berbagai 'sandungan.' Tak terasa, kini sebentar lagi kamu bakal lulus kuliah dan menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Tapi sebelum bergembira dan lega karena terlepas dari 'kesulitanmu' saat di masa kuliah ini, ada baiknya kamu berterima kasih dan bersyukur karena hal negatif yang menimpamu. Karena, tak semua hal negatif ini bakal berdampak buruk pada kehidupanmu di masa depan. 

Teman-teman yang kerap mengkhianati. Meskipun hatimu pedih melihat banyak orang yang dengan mudah mengkhianati kepercayaanmu. Tapi berterima kasihlah, karena mereka, kamu diingatkan kalau ada beberapa orang yang sangat egois dan hanya menginginkan kesenangan bagi diri mereka belaka. Bersyukurlah karena kedok mereka akhirnya terkuak. Dan kamu tidak akan lagi mudah memberikan seluruh kepercayaanmu pada orang lain. 

Siapa pun yang menertawakanmu di belakang. Bersyukurlah kamu bukan bagian dari mereka yang selalu mencari kesalahan dan keburukan orang lain. Sampai-sampai sikap mereka yang buruk terlihat benar di mata mereka. Berterima kasihlah karena kamu sudah menjadi salah satu orang yang selalu mereka perhatikan. Apa pun yang kamu lakukan, kenakan, katakan, semua mereka ingat dan langsung dibicarakan. Secara tidak langsung, kamu sudah jadi bintang di kampus. 

Kepada orang yang selalu meminta contekan. Bersykurlah karena kamu dianggap anak yang cerdas. Kamu dipercaya oleh mereka yang malas membuka buku untuk melakukan semua hal yang sebenarnya mereka tak mampu. Meskipun kamu kerap dicontek setiap kali ujian, atau bahkan karyawamu dicuri, jangan berseedih. Artinya banyak orang yang mengakui kalau kamu itu memang punya kemampuan yang hebat. 

Mereka yang tidak pernah mengajakmu nongkrong. Meski dicap sebagai anak cupu dan enggak gaul, kamu harus tetap bersyukur. Kamu mungkin tak mendapatkan banyak teman yang terkenal sekampus. Kamu pun bukan termasuk mahasiswa yang dipuja-puja mahasiswa lain karena tingkat kegaulannya. Tapi tak mengapa. Karena tak pernah diajak nongkrong, kamu jadi lebih banyak membaca buku dan melakukan hal berguna lainnya. 

Kepada dosen-dosen galak. Mungkin kamu sempat jengah dengan omelan dosenmu di kelas. Tapi, berkat sikapnya yang tegas itu, kamu jadi lebih rajin mengerjakan tugas dan belajar dengan giat. Walaupun pada detik-detik terakhir batas waktu pengumpulan tugas. 

Kepada mantan yang telah meninggalkan. Bersyukurlah karena kamu akhirnya paham apa itu rasa sakit. Tak jarang, setelah putus dari sang kekasih, mereka akhirnya menjadi lebih fokus dengan urusan kuliahnya. Percayalah, kamu akan menemukan orang lain yang jauh lebih baik. Dan tentunya yang mau sama-sama menyongsong masa depan dengan segala keseriusan dan jerih payah.