Eksklusif, Eza Gionino Bangkit dari Keterpurukan

Musa Ade diperbarui 18 Apr 2016, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu yang lalu, Eza Gionino ditangkap pihak kepolisian karena kasus narkoba. Pria kelahiran 10 Mei 1990 ini diamankan pada 1 Agustus 2015, sekitar jam 00.30 WIB di rumah yang beralamat di Perumahan Cibubur Country 310k CCOV No.22, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

***

Pada saat ditangkap, polisi mengamankan paket sabu, satu buah bong (alat hisap) dan dua buah korek api gas. Pada Kamis (17/9/2015), Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan sidang kepada Eza dengan menjatuhkan hukuman menjalani masa rehabilitasi selama empat bulan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.

Dengan putusan hasil sidang tersebut, Eza tidak merasa kecewa. Ia malah justru menerima keputusan hakim dengan lapang dada. Terpuruk dan stres mungkin itu kata-kata yang bisa menggambarkan kondisi Eza pada waktu itu.

Oleh karena kasus tersebut, Eza sempat mengalami depresi dan berpikir tidak dapat kesempatan lagi di dunia hiburan Indonesia. Setelah selesai rehab, Eza mendapatkan kesempatan bermain di sinetron yang berjudul Halilintar.

Di sinetron tersebut, Eza berperan sebagai Dion, sosok anak muda yang susah diatur dan gemar dengan balapan mobil. Tak berhenti di situ, saat ini Eza juga bermain dalam sebuah sinetron yang berjudul Aku Jatuh Cinta.

Lantas seperti apa perjuangan Eza Gionino bangkit dari keterpurukan? Dan hikmah-hikmah apa saja yang ia dapat saat kedapatan menggunakan narkoba? Berikut petikan wawancara eksklusif Bintang.com dengan Eza Gionino.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Hikmah dari Kasus Narkoba

Selain lebih memahami arti hidup, Eza Gionino juga mendapatkan seseorang yang spesial. Foto Eksklusif Eza Gionino (Fotographer: Nurwahyunan, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Banyak hikmah yang didapatkan Eza Gionino saat ia kedapatan menggungakan narkoba. Selain lebih memahami arti hidup, ia juga mendapatkan seseorang yang spesial.

Denger-denger sudah punya pacar, bisa dikenalkan namanya siapa?

Aku sudah punya pacar, namanya Meiza panggilannya Echa.

Kenalnya di mana?

Kebetulan kakaknya dia adalah kepala program waktu aku rehab. Buatku dia adalah merupakan salah satu berkah di saat aku ada masalah kemarin.

Apakah Echa sering menemani saat syuting?

Dia masih kuliah, jadi kalau semisal dia ada waktu pasti dia datang ke lokasi. Dari awal aku yang menggenalkan lokasi syuting, tempat kerjaku dan orang-orangnya seperti ini.

Pertemuan yang intens dengan lawan main tidak jarang menimbulkan cinta lokasi. Cara Anda memberi pengertian ke Echa seperti apa?

Niatku mengajak Echa ke lokasi syuting adalah mengenalkan dia tentang tempat kerjaku seperti apa, sistem kerjaku seperti ini, lingkungan kerjaku seperti ini, dan rekan-rekan kerjaku seperti. Untungnya dia pengertian sekali jadi dia mendukung sekali dan tidak ada cemburu sekali.

Seperti apa perjuangan Anda setelah tertimpa masalah (narkoba) kemarin?

Saat rehabilitasi, aku bersyukur sekali karena masih dikasih sesuatu hal yang baik di kehidupanku. Ternyata banyak orang yang mendukung dan sayang denganku. Untungnya ketahuan kalau tidak, nggak tahu juga sampai kapan akan menggunakan narkoba atau mungkin aku bisa meninggal nantinya. Yang penting ada beberapa hal yang bisa kuambil hikmahnya. Setelah rehabilitasi, sebenarnya disuruh syuting tetapi sama mama tidak boleh. Menurut mama mending family time dulu, lebih mendekatkan dengan keluarga dulu. Sekitar dua minggu kemudian, aku udah mulai syuting lagi.

Selama di tempat rehabilitasi, hikmah-hikmah apa saja yang Anda ambil?

Kenapa aku menggunakan narkoba, karena dulu di otakku cuma isinya kerja dan kerja. Ternyata di hidup, ada yang namanya keluarga, pacar, dan teman. Seharusnya aku bisa membagi waktu itu ke mereka tapi aku waktu itu hanya kerja dan kerja saja. Saat aku direhab, aku sadar ternyata hidup itu indah. Dan ternyata orang-orang di sekitarku bukan hanya dengan materi saja mereka bisa bahagia namun dengan aku menyisihkan waktu pun mereka juga bisa bahagia.

Siapa yang paling mendukung Anda untuk bangkit dari keterpurukan?

Mungkin aku merasa mendapatkan dukungan dari keluarga saja. Karena di saat rehab yang boleh menjenguk adalah keluarga. Aku gak tahu di luar seperti apa seperti fans-fansku seperti apa, mungkin aku hanya mendengar dari kakakku saja. Hari pertama selesai rehab, ternyata para fans memberi kejutan di rumah. Dengan hal itu, benar-benar membantu aku untuk bangkit. Dan aku juga punya Echa yang benar-benar mendukungku.

Seperti apa cara Anda agar tidak terjerumus lagi?

Semua orang berharap agar aku membatasi pergaulan. Cuma kalau dari diriku pribadi, kalau membatasi pergaulan itu kesannya seperti sombong. Justru yang harus aku lakukan adalah aku harus membatasi diri sendiri. Maksudnya adalah kalau aku ada di lingkungan seperti apa, aku harus bisa memposisikan diriku seperti apa. Kalau aku di lingkungan yang tidak baik, justru seharusnya aku bisa membawa mereka ke jalan yang baik.

Seperti apa bentuk dukungan Echa Selama Anda direhab?

Ini baru pertama kali aku merasa mendapatkan dukungan penuh. Aku merasa dia bener-bener pengertian sekali. Aku merasa dia adalah terakhir buatku. Aku juga merasa dia adalah salah satu tujuan hidupku.

Bearti ada rencana menuju pernikahan? Kapan rencananya?

Amin. Itu harapanku dan harapan mama. Aku tipe anak yang melihat semua itu dari feeling seorang ibu. Kalau feeling seorang ibu udah benar pasti aku yakin sekali. Kalau ditanya kapan, doain aja secepatnya. Kalau sekarang yang harus kulakukan adalah step by step. Dari kasusku kemarin aku harus menata hidupku dengan baik dulu. Aku juga harus melihat mama dulu, kalau aku buru-buru aku nikah, takutnya nanti ada yang meleset kasian juga mamaku.

Seperti apa hubungan mama dengan Echa?

Sudah dekat sekali. Sebentar lagi mama akan melakukan general check up di rumah sakit, dan aku harus syuting tiap hari. Dan aku bersyukur sekali dia sayang banget sama mama. Dia sudah menilai mama seperti ibunya. Jadi dia yang akan mengantarkan mama. Hal-hal seperti itu indah banget buatku.

3 dari 3 halaman

Aku Jatuh Cinta

Saat ini, Eza Gionino bermain di sinetron yang berjudul Aku Jatuh Cinta. (Fotographer: Nurwahyunan, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Setelah bermain dalam sinetron Halilintar, karier Eza Gionino terus menggelinding bak bola salju. Saat ini, ia bermain di sinetron yang berjudul Aku Jatuh Cinta.

Peran di sinetron Aku Jatuh Cinta?

Sebagai Wisnu, aku seneng banget dapat karakter ini. Dan ceritanya benar-benar seperti realita masyarakat dan tidak dibuat berlebihan. Dan karakterku di sini terlihat lebih dewasa, itu aku senangnya. Di sinetron ini, Wisnu diceritakan benar-benar mencintai seorang perempuan yang bernama Rita yang diperankan oleh Nadia Arina. Ia bakal melakukan apa saja demi orang yang dicintainya. Wisnu sendiri dibesarkan di keluarga yang sama sekali tidak menghargai cinta. Di sinetron ini, Wisnu dijodohkan dengan wanita yang menurut keluarganya baik tapi menurut Wisnu belum tentu baik. Di sinetron ini ibaratnya mengisahkan seorang laki-laki yang kalau dijodohkan itu belum tentu akan baik di masa depan. Setiap orang berhak mencintai seseorang dan hidup dengan seseorang yang ia mau.

Tantangan di sinetron Aku Jatuh Cinta?

Tantangan di sinetron ini, aku benar-benar memerankan karakter Wisnu dengan hati. Di sini aku benar-benar belajar untuk mengerti isi hati Wisnu seperti apa. Aku berusaha mengerti dan mendalami karakter itu. AKu benar-benar harus mengerti perasaan dimana saat kita mencintai seseorang tetapi seseorang tersebut sudah tidak ada.

Cara mengatasi tantangan tersebut?

Komunikasi antara pemain di sinetron ini lancar sekali. Sebelum kita akting, kita akan ada latihan sebentar. Saat kita latihan itu sudah oke banget, jadi waktu take sudah benar-benar sempurna.

Apakah ada kesulitan saat harus menjalani scene diving?

Itu juga merupakan tantangan baru buatku. Seumur hidup, aku belum pernah mencoba diving. Dan saat ditawarin sinetron ini, 'Eza, karakter kamu di sinetron ini akan jago diving'. Itu artinya aku akan belajar terlebih dahulu, untungnya ada beberapa instruktur yang baik sekali. Dan saat ini aku sudah bisa diving.

Bagaimana perasaannya saat pertama kali diving?

Takut banget, soalnya dipikiranku itu alat-alat diving berat semua. Dan selama ini aku belum pernah latihan pernafasan yang menggunakan mulut saja. Pokoknya pertama kali itu benar-benar panik.

Tanggapan Anda tentang kabar cinlok dengan Nadia Arina?

Tidak ada. Kita kalau di lokasi benar-benar seperti keluarga. Mungkin kalau ada orang yang melihat aku sama Nadia kayak orang pacaran itu mungkin karena memerankan karakter dengan baik.