Soal Keamanan di Bali, Tamara Bleszynski Diprotes Netizen

Komarudin diperbarui 18 Apr 2016, 07:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernyataan Tamara Bleszynski yang berharap 'Bali bisa aman kembali' rupanya menuai protes dari netizen. Pernyataan Tamara yang ditulis di akun Instagramnya itu muncul saat melaporkan penganiayaan yang ia alami dan anaknya. Menurut mereka, Tamara tak seharusnya menulis kalimat tersebut karena persoalan yang ia alami lebih bersifat persoalan pribadi.

"Canggu itu sangat aman mbak , itu masalah mbak pribadi jangan nyebut nyebut daerah kami ga aman. Klo mbak ga ada masalah ama ws atau sama siapa sj org Bali mbak atau siapa pun akan baik baik aja dan ga akan ada yg ganggu. Maaf ya mbak di Bali itu ga ada org terkenal, jangankan artis sekelas mbak Obama pun ga terkenal di sini, kami ga peduli, yg penting bagi kami adalah org datang ke Bali ga bikin masalah di sini mau artis , atau siapapun pasti aman aman saja. Mungkin mbak juga udh ngerasain mbak ga terkenal di Bali kan ??," tulis akun @sujil_sujana.

 

Reaksi senada dikemukakan akun @baliartwork. Menurutnya, pernyataan Tamara kurang bijak menyebut "semoga Bali kembali aman".

"Saya ga mendukung namanya penganiayaan ..pelecehan dan semacamnya , tetapi bali rumah saya , selama ini aman , hanya karna masalah dengan mantan teman yg kebetulan org bali lalu bebas ngeluarin statement "semoga bali kembali aman" , jelas menurut saya kurang bijak," kritik akun tersebut. "Saya kwatir mba nanti malah diusir dari canggu," lanjutnya.

Seperti diketahui, Tamara Bleszynski mengklaim telah dianiaya oleh seseorang berinisial WS. Laporan tersebut dilakukan Tamara di Polsek Kuta Utara, Bali, pada 14 April 2016. Lewat akun Instagramnya, ia menuliskan kasus yang dialaminya.

"Malam ini sy berada di Polsek Kuta Utara. Melaporkan penganiaan yg dilakukan oleh seseorang berinisial WS. Org tersebut, terus menerus mengancam sy dan anak saya di Echo beach,Canggu. Teman2 hati2 bila ke Canggu Echo Beach, karena org tersebut sering terlihat di Echo beach, Canggu. Mudah2an Bali bisa aman kembali dan hukum bisa ditegakkan..." tulis Tamara Bleszynski.