Fimela.com, Jakarta Kasus Sumber Waras telah menyeret Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada dugaan korupsi. Ia pun sudah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan keterlibatannya. Ahok, dalam keterangannya menyatakan bahwa audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sangat tidak sesuai alias ngaco terkait kasus tersebut. Banyak pihak pun mengomentari pernyataan Ahok tersebut, salah satunya Ahmad Dhani.
"Makanya hari ini saya nge-tweet kepada pak Jokowi, Ahok bilang, BPK ngaco, nipu. Saya tweet kepada pak Jokowi, bubarkan BPK kalau emang ngaco seperti kata mulutnya Ahok," kata Ahmad Dhani di GKM Green Tower, Jalan TB Simatupang, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (13/4).
Baca Juga
Sebagai Presiden, Jokowi harus bertindak tegas atas pernyataan Ahok tersebut. Menurut Ahmad Dhani, Jokowi harus bisa memilih antara pembubaran BPK atau memberikan pelajaran kepada Ahok.
"Ahok bilang BPK ngaco dan nipu. Sebagai Presiden, Jokowi harus tentukan sikap, yang ngaco yang mana, BPK atau mulutnya Ahok. Atau Jokowi kasih tahu Ahok, ngomongnya jangan ngaco. Jokowi harus bertindak tegas, bubarkan BPK atau bubarkan mulutnya Ahok," tukasnya.
Ahmad Dhani sendiri beberapa waktu lalu menjadi nama yang disebut sebagai bakal calon gubernur dalam pemilihan 2017 mendatang. Dalam beberapa tweetnya, ia bahkan menyebut memilih pemimpin non Islam sama haramnya dengan babi bagi seorang muslim.
"Saya nanggepin komentarnya Ahok aja lah. Sekarang lebih diam karena sekarang kan KMP akan menetapkan maju satu calon, dari PAN, PPP, Golkar, PKS, akan memunculkan satu nama. KMP sedang menggodok siapa gubernur dan wagub. KMP berkoalisi lagi," ucapnya.
"Kan lagi digodok Calon terkuat wagub ya Ahmad Dhani lah. Gak enak kalau junior mau langkahin senior. Kalau ditanya depan Yusril ya saya wakilnya lah. Masa saya jadi gubernurnya Yusril," tandas Ahmad Dhani.