Fimela.com, Jakarta Ratusan pulau berjajar indah di bumi Pertiwi, membuat Indonesia kaya akan suku dan bahasa. Tak ingin menyia-nyiakan, para sineas pun berlomba-lomba untuk mengangkat kebudayaan Indonesia ke dalam film dan sinetron garapannya.
Baca Juga
Dari ratusan kebudayaan yang ada, setidaknya hanya ada lima yang paling sering diangkat. Selain karena jumlah orangnya yang mendominasi di Tanah Air, lima kebudayaan tersebut juga terbilang unik. Apa sajakah itu? Berikut Bintang.com rangkumkan untukmu.
Betawi. Sudah tak terhitung lagi film dan sinetron yang mengedepankan kebudayaan milik ibukota Jakarta ini. Kesederhanaan dan gaya bicara yang ceplas-ceplos menjadi ciri khas dari budaya Betawi. Benyamin Sueb, Mandra, Pak Tile, Mpok Nori adalah contoh dari seniman-seniman Betawi yang berhasil eksis di industri hiburan Tanah Air.
Sunda. Masih ingat film Kabayan yang dibintangi almarhum Didi Petet? Film yang sangat populer di awal tahun 90-an ini sukses mengenalkan keramahan dari bumi Pasundan. Suara syahdu seruling menjadi 'bumbu' yang tak pernah absen di film dan sinetron yang mengangkat kebudayaan Sunda.
Jawa. Menjadi kelompok suku terbesar di Indonesia, membuat kebudayaan Jawa dipastikan selalu ada di produksi film dan sinetron setiap tahunnya. Pada umumnya, film yang mengangkat budaya Jawa ini mengisahakan tentang kehidupan pejuang kemerdekaan sebut saja film Sang Pencerah, Kartini, Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan masih banyak lagi. Ciri khas yang ditonjolkan dari kebudayaan Jawa yaitu cara bicara yang santun, serta gestur yang gemulai.
Padang. Kebudayaan Sumatera Barat ini sangat identik dengan profesi penjual dan bahasanya yang selalu berakhiran huruf 'o'. Biasanya, budaya Padang muncul di sinetron-sinetron. Salah satu film yang sangat kental dengan budaya ini adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang dibintangi oleh Herjunot Ali dan Pevita Pearce.
Batak. Meski diidentikan dengan nada bicara yang sedikit keras, namun budaya Sumatera Utara ini memiliki keunikan tersendiri. Para tokoh dalam film dan sinetron yang memiliki darah Batak biasanya dikisahkan sebagai pribadi yang pekerja keras dan profesi yang sering dimunculkan yaitu sebagai ahli hukum seperti pengacara.