Tak Tahan Sonya Depari Dibully, Pihak Keluarga Curhat di Facebook

Gadis Abdul diperbarui 08 Apr 2016, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Kabar duka menghampiri keluarga Sonya Depari, siswi asal Medan yang kini tengah menjadi bahan perbincangan di media sosial. Ayah kandung Sonya, Makmur Depari meninggal tak lama Sonya menjadi bahan bully. Kabarnya kematian Makmur disebabkan karena terlalu shock melihat komentar-komentar pedas tentang anaknya di media sosial.

Melihat kejadian menyedihkan yang kini sedang menimpa Sonya, salah satu keluarga Sonya berkomentar di Facebook. “Buat kalian yang udah mencaci maki adek kami dari semalam.. udah puaskah kalian? apakah hidup kalian smua sudah benar? apakah di antara kalian tdk pernah melakukan kesalahan? Sekarang bapaknya meninggal dunia karena gak tahan membaca berita2 di medsos dan mendengar cacian kalian kawan2 medsos.. Selamat jalan pak tengah, ku kenal kam sosok ayah yg baik, tenang di sorga,” tulis Friska Ulina Sembiring Depari dalam akun Facebooknya, Kamis (7/4/2016).

Status tersebut pun langsung mendapatkan komentar dari keluarga Sonya lainnya yang juga mengaku sangat kesal dengan komentar para netizen yang dinilai sudah sangat keterlaluan. “Sabar yaa kak'e aku pun kesal kali dengar kawan kawan aku gosipin adek itu salam buat keluarga di sana yaa kak,” tulis pemilik akun Facebook Nuansa Saraswati Sembiring Depari.

Sonya Depari menjadi bahan bully setelah video dirinya yang tengah membentak seorang Polwan beredar di dunia maya. Dalam video tersebut terlihat Sonya dengan suara lantang mengancam akan melaporkan sang Polwan kepada ayahnya yang jendral. “Aku tidak main-main, aku tandai Ibu, aku anak Arman Depari," kata Sonya. Arman Depari merupakan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN). Selain ngaku-ngaku anak jendral, Sonya juga dibully lantaran sudah berlaku tidak sopan kepada Polwan yang sedang merazianya.

 

 

Buat kalian yang udah mencaci maki adek kami dari semalam.. udah puaskah kalian? apakah hidup kalian smua sudah benar?...

Posted by on Thursday, 7 April 2016