Fimela.com, Jakarta Kamu pasti masih ingat dengan Hope, bocah asal Nigeria yang sengaja dibuat kelaparan oleh orangtua dan warga sekitar. Saat itu, Daily Mail menulis, seorang pendiri NGO Denmark, Anja Ringgren Lovén tak sengaja bertemu dengan bocah ini. Kondisinya sangat mengenaskan. Hope bertubuh sangat kurus dan saat itu tak memakai baju sama sekali. Berjalan-jalan di jalanan kelaparan.
Hati Anja teriris melihat Hope yang begitu lemah. Dilansir dari The Sun, Anja saat itu ingin sekali memberikan air dan makanan kepada Hope. Namun, warga sekitar tak mengizinkannya. Bahkan, anak-anak remaja hanya menonton dan menertawai Hope yang lemah.
Baca Juga
Tak kuasa, Anja lantas memberikan air mineral dan makanan ringan kepada Hope. Dia lantas membawa Hope untuk dimandikan dan dirawat. Kondisi Hope sangat buruk akibat kelaparan dan kurang gizi.
Setelah beberapa lama dirawat oleh Anja dan 35 orang lainnya, kondisi Hope kini membaik. Tulangnya kini tak hanya berbalut kulit. Anja mengunggah dan menyebarkan foto Hope di Internet. Meskipun harus menjalani sebuah operasi karena menderita hypospadias, yang merupakan kondisi bawaan di mana saluran uretranya berkembang tak sempurna.
"Ini operasi yang yang telah banyak dokter lakukan, jadi (dia) akan baik-baik saja," kata Anja kepada The Sun. Dia juga mengatakan, orang-orang bisa melihat foto-foto Hope yang dibagikannya lewat Internet. Pada foto-foto tersebut, terlihat kondisi Hope sudah sangat membaik.
"Hope sekarang sangat menikmati hidupnya. Kini dia memiliki 35 kakak baru yang merawat, bermain, belajar bersamanya, dan mereka memastikan Hope mendapatkan banyak kasih sayang," jelas Anja kepada media yang sama.
Hope pada awalnya dicap sebagai penyihir oleh orangtua dan warga sekitar. Ternyata, Hope bukan satu-satunya bocah yang diasingkan dan dibiarkan kelaparan. The Sun menulis, anak-anak yang dicap sebagai penyihir pada awalnya justru dimulai oleh orangtua mereka.
Biasanya, di Afrika ada yang namanya ritual pengusiran setan yang dilakukan oleh pendeta setempat. Dalam ritual itu, The Sun menulis, mereka menggunakan beberapa cara termasuk dibiarkan kelaparan dan dipaksa minum zat berbahaya.