Fimela.com, Jakarta Setelah sepuluh orang WNI (Warga Negara Indonesia) disandera oleh kelompok perompak Abu Sayyaf di perairan Filipina akhir pekan lalu, Komando Daerah Militer Mulawarman menggelar Latihan Gabuungan Pasukan Khusus Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Tarakan, Kalimantan Utara.
Baca Juga
"Pemusatan latihan TNI di Tarakan dalam rangka pengamanan obyek vital nasional kilang minyak Tarakan," kata Kepala Penerangan Kodam Mulawarman, Kolonel Andi Gunawan pada Jumat (1/4) yang dikutip dari Liputan6.com. Kendati demikian, Andi membantah jika latihan tersebut dilakukakan karena penyanderaan WNI oleh Abu Sayyaf. Selaku satuan komando wilayah, Andi hanya mendukung adanya latihan di wilayah tersebut.
Perlu diketahui, Pulau Tarakan memiliki geografis yang berhadapan langsung dengan perairan Filipina selatan. Di mana wilayah tersebut rawan dengan aksi perompakan kapal. Daerah tersebut diketahui menjadi wilayah kekuasaan Abu Sayyaf sebagai pembajak KM Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12.
Bicara soal lokasi latihan di Tarakan, menurut Andi itu hanya kebetulan. Pihaknya hanya bertugas untuk menjaga kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). "Memberi dukungan admin, logistik, intelijen, teritorial, maupun perkuatan satpur dan banpur yg dibutuhkan sesuai arahan Mabes TNI," ujar Andi pada Liputan6.com.