Abu Sayyaf Minta Tebusan, Pemilik Kapal Minta Negosiasi

Floria Zulvi diperbarui 30 Mar 2016, 13:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Kelompok Radikal Filipina Abu Sayyaf berhasil membajak Kapal Tuhboat Brahma 12. Keluarga Kapten Kapal Peter Tonsen Barahama mengakui adanya permintaan tebusan sebesar 50 juta peso. Sam Brahama, kakak kandung Kapten Peter mengatakan bahwa perusahaan pemilik kapal sedang melakukan negoisasi dengan penyandera tentang jumlah uang tebusan yang diminta.

"Mereka meminta tebusan 50 juta peso (Rp 14,2 miliar) dan memberi batas waktu 5 hari, terhitung sejak Sabtu 26 Maret 2016 lalu," ujar Sam di Manado seperti yang dikutip dari Liputan6.com. Ia pun menambahkan saat ini pihak perusahaan masih melakukan usaha untuk memenuhi permintaan uang tebusan.

Diketahui kapal Motor Brahma 12 yang dinahkodai Peter diduga dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Laguyan, Tawi-Tawi, Mindanao Selatan. Juru Bicra Kementerian Luar Negeri Arramanantha Nasir pun membenarkan kejadian tersebut. Arramanantha mengatakan bahwa kapal tongkak tersebut tengah membawa 7.000 ton batu bara dan 10 orang awak kapal yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Setelah mendapatkan konfirmasi, Kemlu mengetahui kapal tersebut dibajak saat dalam perjalanan dari sungai puing, Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan. Kendati demikian, waktu tepat pembajakan kapal tersebut masih belum diketahui.