Fimela.com, Jakarta Canda tawa puluhan anak-anak yang sedang bermain di taman yang padat pengunjung, yakni di kota Lahore, Pakistan pada Minggu (27/3/2016) seketika berubah menjadi tangis dan teriakan penuh ketakutan. Ledakan bom tiba-tiba saja terjadi, 70 orang dinyatakan tewas, dan 29 diantaranya adalah anak-anak yang sedang merayakan Hari Minggu Paskah.
Baca Juga
Dilansir dari Reuters, Selasa (29/3/2016), kelompok Taliban Pakistan, Jamaat-ur-Ahrar, yang pernah menyatakan kesetiaan kepada Negara Islam mengungkapkan bahwa mereka menargetkan bom tersebut untuk orang-orang Kristen. Ini bukanlah bom pertama yang ‘dikirim’ oleh Jamaat-ur-Ahrar, sejak Desember lalu setidaknya sudah ada lima bom yang diledakan untuk menggoyahkan negara Pakistan.
Pakistan adalah negara Muslim namun memiliki populasi Kristen lebih dari dua juta orang. Melihat kejadian tersebut Paus Francis mengutuk serta menyatakan bahwa serangan tersebut sangat mengerikan dan menuntut pemerintah Pakistan untuk segera melindungi masyarakat yang memeluk agama minoritas. Serangan paling mematikan juga pernah terjadi pada Desember 2014 lalu, dimana 134 anak-anak sekolah di akademi militer yang dikelola di kota Peshawar dibantai.
Untuk mencari pelaku serta mencegah terjadinya serangan bom serupa pemerintah Pakistan telah mengerahkan berbagai kekuatan militer untuk melakukan razia dan selanjutnya akan mengintrogasi para tersangka. Lahore adalah Ibu Kota Punjab, provinsi terbesar dan terkaya Pakistan. Kota ini juga merupakan markas politik Perdana Menteri Nawaz Sharif.