Fimela.com, Jakarta Nampaknya Nobel Perdamaian 1991 yang pernah diraih tokoh pro demokrasi asal Myanmar, Aung San Suu Kyi, perlu dianulir. Alih-alih mencerminkan perdamaian dunia, perempuan 71 tahun tersebut malah berkomentar yang bernada sentimen rasis. Diwawancara oleh jurnalis muslim dari BBC bernama Mishal Husain, Aung San Suu Kyi protes. "Tak ada yang memberitahu saya diwawancara oleh seorang muslim," ujarnya, Jumat (25/2/2016) seperti dilansir dailymail.co.uk.
Baca Juga
Ngamuknya Aung San Suu Kyi bermula dari pertanyaan Mishal soal muslim Rohingya di Myanmar. Dalam wawancara tersebut Mishal meminta Aung San Suu Kyi menyatakan kecaman pembantaian suku minoritas Rohingya dan maraknya anti-muslim di Burma. Namun netizen sedunia dibuat kaget lantaran Suu Kyi tegas menolak mengatakannya.
Aung San Suu Kyi selama ini memang lebih banyak bungkam atas pembantaian muslim Rohingya. Banyak orang menduga dia tak mau kehilangan dukungan politik yang kebanyakan warga Buddha Myanmar. Gimana menurut kamu, guys? Perlukah Nobel Perdamaian Suu Kyi dicabut?