Jelang Paskah, Puluhan Ribu Kelinci Terbunuh di Selandia Baru

Karla Farhana diperbarui 26 Mar 2016, 20:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada banyak tradisi di dunia ini untuk menyambut Paskah. Ada yang merayakannya dengan memakan cokelat manis berbentuk kelinci, ada juga yang menghias telur-telur dengan berbagai warna. Tapi, aktivitas menyambut Paskah di Selandia Baru berbeda. Dalam waktu 24 jam menuju Paskah berubah menjadi mimpi buruk. 

Guardian menulis, ratusan pemburu beramai-ramai membantai ribuan kelinci sebagai salah satu dari acara tahunan rutin di Selandia Baru. Di distrik Central Otago, mereka beramai-ramai menembak ribuan kelinci. Dua puluh empat jam sebelum Paskah, mereka hanya berburu kelinci, berkendara, dan tidur siang. 

Eugene Ferreira, presiden Alexandra Lions Club, yang mengatur acara ini mengatakan kepada Hindustan Times, aksi perburuan telah dilakukan selama 25 tahun di distrik tersebut. Lebih jauh, dia juga mengatakan acara ini sangat menyenangkan. Semua pemburu keluar dan terjaga semalaman. 

Awalnya, Hindustan Times menulis, acara perburuan kelinci ini dibuat karena kelinci merupakan salah satu pengganggu yang kerap menjadi mimpi buruk para petani. Mereka memakan tanaman terutama wortel dan kembang kol serta menyebabkan erosi. 

Tahun lalu, para aktivis pecinta binatang sempat datang ke distrik ini dan melakukan protes terhadap acara yang mereka jalankan setiap tahun. Tapi, kata Ferreira, tahun ini mereka tidak datang. Namun, Hans Kriek, Direktur Eksekutif organisasi penyelamatan hewan SAFE menyatakan menentang aksi ini sampai mati. 

"Tahun ini memang sangat buruk. Bahkan lebih buruk buat sang kelinci dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah total (yang diburu) ada 10.000 tahun ini. Kondisi dan cuaca sangat bagus dan mendukung," kata Ferreira seperti dilansir dari Guardian.