Terinspirasi Lukisan, Gitaris Blackout Ega Liong Ciptakan Lagu

Anto Karibo diperbarui 26 Mar 2016, 10:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebuah bidang seni memang tak bisa lepas dari bidang lainnya. Begitulah yang terjadi ketika unsur musik melodi dari Ega Liong, gitaris band Blackout berkolaborasi dengan pelukis Sohieb Toyaroja yang beraksi melukis on the spot. Ekspresi Sohieb pun seolah diterjemahkan menjadi melodi yang semampai.

"Nada blues, jazz, rock tadi itu, semuanya sangat murni mengaliri jariku. Sesuai feel dan intuisiku saat sang pelukis beraksi. Saya sangat puas dengan kolaborasi tersebut," kata Ega Liong kepada wartawan, Kamis (24/3).

Menurut Ega, kolaborasi ini adalah sebuah khusus yang berbeda dengan aksinya yang biasa. Ia pun sangat antusias karena Sohieb merupakan salah satu seniman favoritnya semenjak ia masih anak-anak.

"Ini merupakan penampilan khusus bagi saya. Saya kenal om Sohieb sejak anak-anak. Saya mengiringi dengan alunan melodi yang sesuai dengan mood om Sohieb, dan tentu saja dengan irama yang tak merusak imajinasinya ketika melukis live," tutur Ega Liong.

Apa yang dilakukan kedua seniman itu merupakan bagian dari acara pameran lukisan bertajuk The Spiritual Journey yang akan digelar hingga April nanti. Demonstrasi melukis on the spot oleh Sohieb ini memilih Menteri Perindustrian, Saleh Husin. Lukisan on the spot tersebut dikerjakan oleh Sohieb selama 10 menit dengan iringan musik Ega Liong.

The Spiritual Journey sendiri berhasil mendisplai 38 lukisan karya Sohieb Toyaroja di Kusntkring Art Gallery dengan baik, dan beroleh sukses. Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Hanif Dakhiri Menteri Tenaga Kerja, Menteri Perindustrian Saleh Husin, beberapa pengusaha besar, praktisi ekonomi dan tokoh-tokoh pergerakan turut hadir menyaksikan pameran yang dibuka oleh Ketua KEIN Soetrisno Bachir pada Selasa (15/3) malam itu.

"Indonesia memiliki perjalanan yang panjang dan tangguh sebagai sebuah bangsa. Itu semua bisa menjadi hasanah spirit dan seni yang bernilai sangat tinggi. Mengapa harus menggandrungi bahkan copy-paste karya-karya seni dari negara-negara yang perjalanan budayanya belum sejauh dan setangguh kita?" tukas Soetrisno Bachir kala itu.