Chelsea Islan pada awalnya mengalami kesulitan saat bersanding dengan aktor dan aktris Jepang, namun obrolan tentang makanan dan budaya masing-masing menjadikan chemistry tersebut. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Awalnya kita hanya ada waktu seminggu reading dan ngobrol tentang project ini. Kita ketemu di Jogja untuk reading pertama. Awalnya banyak barrier language dan culture," ujar Chelsea Islan di kawasan Blok M, Jakata Selatan. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Sebagai seorang aktris, Chelsea Islan tentunya memberikan kesan terbaik ketika ia membintangi FTV besutan Fuji Television Network (Jepang). (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Tapi setelah itu kami ngobrol tentang makanan dan budaya kami. Proses chemistry-nya akhirnya berjalan natural. Intinya senang dan seru banget bisa kerjasama dengan Shu Watanabe," tutur Chelsea. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Chelsea Islan. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Tak hanya itu, Chelsea pun memperkenalkan keindahan kebudayaan pada Shu Watanabe, seperti makanan gudeg dan batik. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Saya belajar bagaimana jadi profesional. Tidak bisa telat 1 menit pun kalau di Jepang. Saya belajar disiplin di Jepang. Belajar jadi orang yang menghargai waktu," tukas Chelsea Islan. (Nurwahyunan/Bintang.com)