Fimela.com, Jakarta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan operasi Tinombala telah membuat keberadaan kelompok radikal yang dipimpin Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, makin terdesak. “Mereka sudah terdesak, beberapa hari lalu ada kontak dan hari ini juga ada kontak tembak, tapi anggota kita tidak ada yang sampai tewas,” kata Badrodin di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Baca Juga
Menyoal adanya musibah heli jatuh yang menewaskan 13 prajurit TNI, Badrodin mengatakan musibah tersebut tidak menjadi penghalang untuk menghentikan operasi Tinombala. "Operasi terus berjalan, tidak berhenti karena adanya musibah ini. Karena kita sudah tahu, sudah mendeteksi lokasi-lokasi di mana (kelompok Santoso) berada," kata Badrodin.
Terkait musibah itu juga, Badrodin mengatakan belum akan menambah jumlah personel di operasi Tinombala tersebut. Operasi Tinombala yang melibatkan TNI dan Polri sudah dimulai sejak 10 Januari 2016 lalu dan berakhir 9 Maret 2016. Kemudian, pemerintah memperpanjang operasi tersebut selama dua bulan.