Fimela.com, Jakarta Tidak dipungkiri, perekonomian Indonesia memang tengah mengalami kesulitan. Hal ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat tak terkecuali sopir taksi. Namun kondisi ekonomi ini makin berat mereka rasakan lantaran kehadiran taksi plat hitam dan kuning berbasis online.
Baca Juga
Dengan harga yang lebih murah dari argo resmi, hadirnya taksi yang tergabung dalam grab taxi dan grab car ini lebih diminati warga sehingga membuat taksi-taksi konvensional ini mulai ditinggalkan. Otomatis pendapatan mereka pun berkurang jauh. "Kami mengalami penurunan pendapatan, rata-rata 40 persen," ujar Ahmad Fanni, salah seorang pengemudi taksi konvensional yang ditemui Bintang.com di depan gerbang tol dalam kota Gatot Subroto, Selasa (22/3/2016).
Ahmad menambahkan, penurunan pendapatan ini bikin kehidupan mereka pun jadi miris. Ahmad mengaku agar bisa mencukupi kehidupan dirinya dan keluarga di kampung, dia rela makan nasi 2 hari cuma sekali. Selebihnya mie instan. Dia tak mempedulikan kesehatan yang penting anak-istrinya di Wonosobo, Jawa Tengah, tidak kekurangan.
Ahmad berharap agar pemerintah segera memblokir taksi online, seperti grab taxi dan grab car agar para sopir taksi bisa mencari rezeki dengan persaingan sehat. Semoga aspirasi Pak Ahmad didengar oleh pemerintah dan mendapat apresiasi, ya.