Angkat Kisah Nyata, Film Dilarang Masuk Anti Adegan Vulgar

Anto Karibo diperbarui 21 Mar 2016, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Selama ini, film lokal dengan genre horor selalu identik dengan adegan vulgar dan menampilkan aurat para pemeran wanitanya. Namun, kebiasaan itu tak didapatkan dalam film Dilarang Masuk. Film yang disutradarai oleh Nayato Fio Nuala ini bahkan meninggalkan unsur tersebut.

Dalam film yang diperankan oleh Maxime Bouttier, Jordi Onsu, Sahila Hisyam, Monica Oemardi, dan lainnya ini, Shankar RS selaku produser ingin memanjakan penonton dengan suguhan horor dengan bumbu komedi.

"Kami lebih mementingkan penonton bisa menikmati film horor dan komedinya. Saya dapat pujian bagus bahwa film horor dan komedi setara," kata Shanker RS di XXI Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (20/3).

Film yang bakal tayang serempak pada 24 Maret 2016 ini diangkat dari kisah nyata tentang hilangnya seorang siswi di sebuah sekolah di Jakarta. Lama tak bisa ditemukan, ternyata setelah sekian lama siswi tersebut ditemukan dalam keadaan tewas.

"Film ini diambil dari kisah nyata di salah satu sekolah di Jakarta. Ada siswi yang menghilang di sekolahnya, baru ketemu satu tahun kemudian," tutur Shanker.

Diceritakan, Lisa menggegerkan sekolah karena diketahui menghilang tanpa jejak. Gadis pendiam ini menghilang di lantai atas sekolahnya yang bertuliskan Dilarang Masuk. Jejak terakhir diketahui oleh Adit (Maxime Bouttier). Ia pun mengajak kelima temannya untuk menerobos masuk lantai atas yang misterius tersebut.

Tak disangka, banyak arwah penasaran dengan wujud yang mengerikan di lantai sekolah tersebut. Adit dan kawan-kawan harus berjibaku menghadapi banyak arwah tersebut sampai akhirnya rahasia besar kenapa tanda Dilarang Masuk di lantai tersebut terungkap.