Fimela.com, Jakarta Dianggap kerap mendukung segala tindak tanduk pemerintahaan Joko Widodo, grup band Slank disebut Ahmad Dhani hanya bagian dari pendukung yang ikut-ikutan, namun tidak memiliki kapabilitas di dunia politik.
Hal ini ia utarakan saat menjadi narasumber di diskuski bertema 'Perlukah Artis dan Seniman Berpolitik?' Di Crowne Plaza Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (16/3/2016.
"Kita harus tau dulu, harus ada penjelasan dukungan yang dilakukan Slank kepada pemerintah ini dipahami betul atau tidak," ucap Dhani menyindir Slank yang sejak masa kampanye Pilpres kerap mendukung Joko Widodo.
Baca Juga
Dhani, tegas ia mengatakan saat masa kampanye pilpres 2014 lalu, ia memang mendukung Prabowo. Hal tersebut dilakukannya karena Prabowo dinilai memiliki niatan mengembalikan pancasila sebagai dasar negara.
"Kenapa saya dukung Prabowo. Karena dia niat mengembalikan Pancasila sebagai dasar negara. Sementara Pak Jokowi kan ketauan sekarang semakin lebih merapat ke asing. Nah, Slank ini ngerti gak kalau Presiden yang dipilihnya merapat ke asing," tegas Dhani.
Menurut Dhani, dengan adanya dikotomi yang terjadi dalam pilpres lalu memang ada dampak positif dan negatifnya. Lebih lanjut, pentolan grup band Dewa 19 ini menantang Slank untuk duduk bersama dalam diskusi politik jika berkenan.
"Anak Slank tahu gak negara ini sedang jadi negara RRC cabang Indonesia. Slank mengerti gak masalah politik yang tengah terjadi di Indonesia, jadi sepertinya kita butuh duduk bareng membahas ini," terang Ahmad Dhani.
Di akhir narasinya, Dhani memang tak mempermasalahkan dukungan yang diberikan dari siapapun unyuk pemerintah. Tapi, ucap Dhani, adanya porsi pemikiran yang tepat antara mendukung membabi buta dengan tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai janji kampanye.
"Ya meski demikian tidak salah juga kalau apa yang sudah dikerjakan pemerintah kan harus dipertanggungjawabkan. Nah, kampanye pilpres bilang gak ngutang toh pemerintahan sekarang kan utangnya makin banyak, jadi beban di masa mendatang, kritisi itu," tandasnya.