Fimela.com, Jakarta Dalam sekejap tanda pagar atau hashtag #SaveDugongMorotai kini langsung membanjiri sosial media. Lalu apakah makna dari tagar tersebut? Bisa dibilang tagar tersebut menjadi sebuah waktu atau hitungan mundur dari nyawa seekor dugong yang hidupnya kini tengah sekarat karena disekap oleh para nelayan di Pulau Kokoya, Morotai, Halmahera Utara.
Baca Juga
Di sebuah postingan terlihat bagaimana keadaan hewan yang kini sudah hampir punah tersebut. Seluruh badannya terlihat terluka, tak hanya itu, ekor dugong tersebut terlihat di rantai. Meskipun berada di lautan, hidupnya pun tak sebebas makhluk lainnya, layaknya sebuah penjara dalam laut, sekeliling dugong tersebut terlihat di pagari.
“Yaa ampunnn.. Gue mau nangis ini liatnyaaa... Tkp di Pulau Kokoya - Morotai - Halmahera Utara. Dugong ini disekap nelayan dan kondisinya sangat mengenaskan,” tulis pemilik akun Facebook Lasti Kurnia. Ya, siapapun pastinya akan menangis melihat keadaan hewan menggemaskan tersebut.
Beruntungnya ‘teriakan’ para netizen di sosial media, langsung terdengar hingga ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dalam Twitternya Susi terlihat sangat ingin tahu dimanakah letak dugong yang kini dalam keadaan sangat mengenaskan tersebut. “@GaluhRiyadi pulau itu di wil mana?? Ada kontak yg bisa sy hubungi?” tulis Menteri Susi dalam akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti.
Yaa ampunnn..Gue mau nangis ini liatnyaaa...Tkp di Pulau Kokoya - Morotai - Halmahera Utara. Dugong ini disekap...
Posted by Lasti Kurnia on Sunday, 13 March 2016