Fimela.com, Jakarta Film genre drama The Assassin menampilkan sosok karakter perempuan yang kuat diperankan oleh Shu Qi. Kisah seorang wanita perayu berbahaya bernama Nie Yinniang dengan tipe karakter yang sangat berbeda dari konseptualisasi Barat.
Sutradara The Assassin, Hou Hsiao-hsien menampilkan setiap adegan sangat rapi dengan kualitas gambar tinggi yang epik. Hou pun memiliki pandangan dan gaya yang unik dengan mengutamakan sebuah atmosfir filosofis dan meditasi yang menyerap ruang sinematik serta mengandalkan setiap adegan secara realistis.
Baca Juga
- Indro Siapkan Warkop dengan Pemain Baru
- Meski Sakit, Semangat Prilly Latuconsina Bangkit Berkat Fans
- 5 Musisi Berwajah Arab yang Populer di Indonesia
“Saya bukan tipe yang fokus menampilkan petarung terbang ke udara, hal itu akan menjadi sulit dikontrol dan gambar yang diambil menjadi tidak berguna. Saya senang dengan sesuatu yang nyata di dalam sebuah film, meskipun agak sulit karena harus mengeluarkan banyak tenaga," ujar Hou kepada Bintang.com melalui surat rilis.
Oleh karena itu, para aktor dan aktris membutuhkan latihan yang panjang karena hal terpenting lainnya adalah ekspresi wajah. "Sebagai Assassin dan petarung, mereka tidak boleh menampilkan ekspresi saat bertarung dengan membesar-besarkan seluruh adegan,” Kata Hou.
Film ini terinspirasi dari sebuah cerita rakyat dinasti Tang yang ditulis melalui novel yang berjudul Nie Yin Niang. “Nie yang berarti 3 telinga; Yin yang berarti bersembunyi; Niang yang berarti seorang wanita. Nama wanita itu adalah Nie Yin. Jadi pada awalnya, saya berpikir 3 telinga ini menarik dan saya akan membuatnya ke dalam sebuah film.” terang Hou.
Tidak heran, Hou meraih segudang prestasi dari setiap hasil karya film yang membuat para penonton dengan cita rasa tinggi merasa terpesona. The Assassin tayang perdana Minggu, 13 Maret jam 20.00 WIB di Celestial Movies.