Fimela.com, Jakarta Malang benar nasib Fredy Jayadi. Mengikuti lomba makan ayam goreng tercepat di salah satu gerai restoran ayam goreng cepat saji di Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakarta Barat, pria 45 tahun tersebut harus mengambil risiko kehilangan nyawa akibat tersedak di sisa-sisa yang ia makan.
Baca Juga
Diwartakan oleh Liputan6.com, kejadian nahas tersebut berawal dari gerai ayam goreng cepat saji di Taman Semanan Indah yang menjanjikan hadiah uang tunai sebesar Rp 5 miliar untuk peserta yang bisa menghabiskan 3 potong sayap ayam goreng dalam waktu 5 menit saja pada Jumat siang (11/3). Fredy Jayadi menjadi salah satu peserta dari lomba tersebut.
Nahas, saat sedang asyik melahap potongan ayam terakhir, warga Jalan Angsoka Hijau V Blok R 7 Nomor 27 Perumahan Kosambi Baru itu tersedak dengan keadaan mata melotot dan tak bisa bernapas. Dalam kondisi gawat tersebut, ia spontan minum air putih untuk menurunkan ayam goreng yang tersangkut di kerongkongannya. Sayang seribu sayang, upayanya itu nihil.
"Korban tersedak pada menit kedua. Ia sempat meminum air putih namun tak berhasil melarutkan ayam yang menyangkut," ujar Kanit Reserse Kriminal Polsek Cengkareng AKP Mohammad Taufik Iksan kepada Liputan6.com ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/3).
Melihat kejadian tersebut, pihak panitia penyelenggara langsung membawa Fredy Jayadi ke klinik terdekat. Namun dokter di klinik mebolaknya, sebab rupanya Fredy telah tewas di perjalanan. "Kemudian korban diberi pertolongan dan langsung dibawa klinik Yasa Husada. Setelah diperiksa dokter jaga, dokter meyatakan nyawa korban tidak tertolong," jelas Taufik.
Dikutip dari Liputan6.com, selain memeriksan jenazah Fredy Jayadi, polisi juga mengamankan potongan tulang ayam dan ayam di piring Fredy dan memasang garis polisi untuk mensterilkan tempat kejadian perkara (TKP). Event organizer acara lomba serta karyawan restoran dan para penonton dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan. "Barang bukti kami sita seperti tulang ayam, ayam yang masih ada di piring korban. Dan yang ada di situ juga kami mintai keterangan. Tadi 7 orang dari EO-nya, karyawan restoran dan penontonnya juga kami periksa," tutup Taufik pada Liputan6.com.