Fimela.com, Jakarta Risty Tagor sudah cukup bersabar dituding menghalang-halangi Stuart Collin untuk bertemu anaknya. Padahal, Risty hanya menginginkan Stuart mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada orangtuanya. Bahkan Risty menilai, betapa enaknya menjadi Stuart yang bisa melakukan apa saja tanpa harus merasa bersalah.
"Saya kadang sedih, jadi dia tuh enak banget. Kapan dia menyakiti, mau pergi, dzolimi anak saya. Sedih sampai sekarang di enggak pernah merasa melakukan sesuatu," ungkap Risty Tagor saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).
Baca Juga
Menurut Risty, harusnya Stuart menyadari bahwa ibu-bapaknya adalah orangtuanya juga. Begitu juga dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap Risty dan anaknya, Arsen. Diakui Risty, hal itu membuatnya merasa sedih.
"Enggak mau minta maaf sama orangtua saya. Harusnya dia mengerti, bapak ibu saya juga orangtua dia. Tapi dia enggak mau minta maaf. Dia merasa enggak melakukan apa-apa, sementara saya dan keluaga korban Stu. Dia bilang sama Arsen tidak gimana-gimana, tapi dia enggak ingat sambali mulut Arsen," urainya.
Risty mengaku sudah sangat yakin untuk berpisah dengan suaminya. Apalagi jika mengingat sikap Stuart yang berubah menjadi kasar semenjak menikah. Terutama pada anak sulungnya, Arsen.
"Saya sudah capek jalani sidang. Saya mau ini cepat selesai karena mau fokus sama kerjaan dan anak-anak," ucap Risty.
Proses sidang perceraian Risty Tagor dan Stuart Collin masih terus bergulir di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Hingg kini, terhitung sudah 7 bulan proses perceraian mereka berjalan dan juga belum menemukan titik terang.