Fimela.com, Jakarta Jadi negara tunggal yang dilalui Gerhana Matahari Total (GMT), tak heran kalau Indonesia 'dibanjiri' pengunjung, baik dalam mau pun luar negeri. Kepada Liputan6.com, Menteri Pariwisata, Afief Yahya menuturkan, setidaknya ada dua belas kota di Indonesia yang menghadirkan 'paras' GMT.
Lebih lanjut Arief mengatakan, fenomena yang disebut-sebut hanya akan terjadi setiap 350 tahun di poros yang sama ini mampu meningkatkan branding 'Wonderful Indonesia', di mana faktor tersebut secara otomatis bisa secara cepat meningkatkan penerimaan devisa negara.
Baca Juga
"Target devisa yang bisa masuk sekitar Rp 150 miliar, dan saya pikir ini akan terlampaui," tutur Arief sebagaimana dimuat Liputan6.com, Rabu (9/3). Jumlah tersebut diungkapkan Arief akan diterima dari sekitar 10.000 wisatawan. Namun nyatanya, kuantitas pengunjung melebihi target.
Liputan6.com melaporkan, target 10.000 wisatawan tersebut telah terpenuhi hanya dari satu provinsi, yaitu Sulawesi Tengah. Di samping itu, Belitung pun 'banjir' pengunjung. "Ada sekitar 50.000 wisatawan ke belitung. Wisatawan mancanegaranya lebih dari 1.000. Itu melebihi target," jelas Arief ketika diwawancarai salah stasiun televisi swasta Rabu (9/3).
Bukan hanya soal melihat gerhana matahari total, perayaan pun berlanjut para pergelaran seni budaya. Liputan6.com mewartakan, di Sulawesi sendiri akan ada pertunjukan tari kolosal Raego dari Kabupaten Sigi, di mana pementasan itu melibatkan 40 penari juga sekitar 10 orang pemain musik.