Fimela.com, Jakarta Setiap manusia diberikan akal oleh Tuhan. Namun, tak semua manusia ditakdirkan untuk memiliki akal yang sehat. Beberapa lainnya justru harus menanggung gangguan mental yang berkaitan dengan kondisi psikis dan perilaku mereka sehari-hari. Mungkin, di telinga kalian, istilah ini lebih dikenal dengan sebutan orang gila.
Baca Juga
Penyebab sakit jiwa sendiri bervariasi, beberapa kasusnya malah tak jelas penyebabnya. Namun, yang pasti, gangguan mental sendiri dapat disimpulkan sebagai kombinasi afektif, perilaku, kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Hal ini menyebabkan perilaku-perilaku aneh yang sangat bertolak belakang dengan orang normal. Keberadaan mereka pula kerap dikucilkan di lingkungan masyarakat. Padahal, kondisi demikian termasuk penyakit kejiwaan yang perlu ditangani serius.
Di Indonesia, orang gila dianggap sebelah mata, di mana keberadaan mereka dianggap mengganggu dan mengerikan sehingga harus diasingkan. Pasung adalah salah satu cara pengasingan mereka dari lingkungan sekitar. Sebagian lagi dikurung dalam sebuah ruangan mirip penjara agar tingkah mereka tak mengganggu orang lain. Prihatin dengan nasib para penderita penyakit kejiwaan, Andrea Star Reese, seorang fotografer asal New York, menghabiskan waktunya pada 2011-2012 untuk melakukan investigasi kondisi fasilitas kesehatan mental di Indonesia untuk proyek dokumenternya pada 2013 yang berjudul "Disorder."
"Berjalan di pintu itu mudah, bahkan ketika kondisi mereka yang mengerikan, dan mereka sering untuk itu," Reese mengungkapkan pada Feature Shoot yang dikutip dari Boredpanda.com. "Melupakannya adalah apa yang sulit dan mengganggu. Saya melanjutkan dokumentasi ini karena kondisi kritis, proses yang lambat, dan pemerintah Indonesia yang tidak memperhatikan pers International. Internasional dan LSM nasional menggunakan foto dan laporan saya untuk usaha mereka. Aku tidak bisa melupakan cerita ini," lanjutnya. Berikut 10 foto menyentuh hasil jepretan Andrea Star Reese mengenai kehidupan pasien sakit jiwa di Indonesia.