Fimela.com, Jakarta Meski menekuni genre musik berbeda, namun Tantowi Yahya begitu mengagumi sosok Ireng Maulana. Memang, bicara Ireng Maulana tentu tak bisa dilepaskan dari perkembangan musik jazz tanah air. Jauh sebelum musik jazz dikenal anak-anak muda sekarang ini, Ireng menjadi salah satu pejuangnya.
"Beliau adalah motivator, penyemangat musisi jazz. Terlalu banyak yang sudah dia lakukan. Salah satu tokoh penting di balik musik jazz di Indonesia ya dia. Beliau juga penggagas festival jazz pertama, Jakjazz tahun 1987. Jauh sebelum Java Jazz beliau sudah bicara itu," kata Tantowi Yahya di Rumah Duka Heaven, Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, Minggu (6/3/2016).
Baca Juga
Tantowi mengaku sering melakukan diskusi dengan musisi bernama asli Eugene Lodewijk Willem Maulana tersebut. Tak hanya sebagai motivator, namun bagi Tantowi, Ireng juga pasntas disebut mentor karena banyaknya pengalaman bermusik yang dimiliki.
"Dia adalah salah satu mentor, tempat berdiskusi di luar itu kan saya aktif sebagai MC. Kita sangat sering satu panggung dengan almarhum. Baik dengan Ireng Maulana maupun band lain. Tapi sampai beliau meninggal, kita belum satu panggung memainkan musik country," ujarnya.
Bukan hanya musik jazz, namun Ireng juga memiliki andil dalam perjalanan industri musik Indonesia pada umumnya. Beberapa kolaborasi menarik juga pernah dilakukannya bersama penyanyi-penyanyi pop papan atas.
Di era 1960 hingga 1980 kiprahnya dalam musik pop terlihat nyata. "Orang kenal beliau sebagai musisi jazz. Tapi beliau juga gitaris musik pop yang sangat hebat. Tahun 1960-an sama era 1990-an beliau mewarnai musik pop khususnya era Dewi Yull, Iga Mawarni, Harvey Malaiholo, dan lainnya," ujar Tantowi.
Jika bicara tentang musik, Ireng memang selalu bersemangat. Ia selalu menjadi pemberi pesan positif bagi siapapun pelaku musik. "Dengan siapapun bertemu memberi pesan kemajuan. Jadi semasa hidup dia selalu menyemangati," tandas Tantowi.