Fimela.com, Jakarta Sebuah kapal feri bernama Rafelia 2 tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 13.10 WIB, Jumat (4/3) kemarin. Salah satu media online lokal menulis, kapal tersebut dilaporkan bertolak dari pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, pukul 12.50 WIB. Namun, di tengah jalan, kapal tersebut mengalami kebocoran dan posisinya menjadi miring. Siang hari, kapal tersebut tenggelam bersama muatannya.
Baca Juga
Ada dua unit truk besar, satu unit mobil pick up, empat truk tronton, 18 truk sedang, dan empat kendaraan kecil. Liputan6 menulis, Rafelia 2 tenggelam diduga lantaran lambung depannya bocor. Seorang penumpang kapal lain, Luluk, berhasil mengamati proses tenggelamnya feri tersebut.
Dia mengatakan kepada Liputan6, kapal tampak miring dan kemudian hilang tenggelam dalam hitungan menit. "Kapal itu tenggelam pada bagian kepalanya kayak nungging. Berselang beberapa menit kapal itu sudah tidak terlihat," kata Lulu di Jembrana, Bali, Jumat (4/3).
Meskipun puluhan orang selamat, namun ada lima korban orang hilang dari kecelakaan ini. Salah satu media lokal melaporkan, Tim SAR gabungan hingga berita ini ditulis masih melakukan pencarian di dasar laut di sekitar titik tenggelamnya Rafelia 2 di Selat Bali. Tim Badan SAR Nasional Denpasar mengatakan kepada media tersebut, ada lima orang yang dinyatakan hilang.
Kelima orang tersebut merupakan Agus Tia (50) warga Karawang. Dia merupakan sopir truk. Keempat korban hilang akibat tenggelamnya kapal Rafelia 2 lainnya adalah seorang ibu dan balitanya Masruroh (25) dan Romlan (18 bulan), Chief Kapal, Puji Purwono dan Kapten Kapal, Bambang S. Adi. Hingga kini Tim SAR gabungan masih berusaha untuk menemukan mereka.