Fimela.com, Jakarta Pernah merasakan pahit getir menjadi penulis, membuat Tamara Geraldine tergerak untuk memberikan tempat bagi mereka yang memiliki bakat luar biasa di bidang itu. Bersama rekannya, Tamara mendirikan Alkemis Diksi Tee, yang bergerak di lini publisher, consultant, dan production house.
"Di sosmed itu banyak yang punya potensi menulis dan enggak tahu harus ke mana. Selama berkecimpung di dunia menulis, saya pernah frustasi. Saya tahu betul rasanya ditolak, enggak punya duit," ujar Tamara Geraldine di Pavilion Building, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2016).
Baca Juga
Produk awal Diksi Tee Publisher sendiri adalah Trupetees. Ajang kompetisi mini fiksi yang dilontarkan oleh Tamara sendiri di Instagram. Setelah dibekali dengan pengetahuan penulisan, sastra Indonesia, hingga puisi asal Jepang, Haiku, bakat-bakat yang ditemukan siap terjun ke dalam industri.
"Menemukan mereka pure dari hati dan enggak ada sekat. Karena semua orang itu seniman, dan harus dihargai. Harapannya, nanti enggak ada lagi seniman enggak bermartabat. Itu yang akan saya tularkan," urainya.
Dalam perjalanannya, usaha Tamara akan bersinergi dengan Yayasan non profit, Kembang Api Mahaparana. Yayasan yang memberi ruang bagi yang menghadapi masalah sosial, maupun vonis kalender. Lewat yayasan itu, mereka akan menjadi bagian Diksi Tee Publisher.
"Saya harus memiliki penerbitan, karena banyak dealing dengan penulis penderita kanker atau Aids. Kalau bergantung dengan publishing lain, kebayang enggak orang yang menderita harus dikejar deadline penerbit. Dengan penerbitan sendiri saya bisa mengatur waktunya," ujar Tamara.
Selain memberi ruang bagi mereka yang memiliki bakat menulis, Tamar berharap, upayanya bisa memasyarakatkan kembali dunia menulis dan membaca. "Setelah gemar menulis, biasanya orang akan suka membaca," ucap Tamara Geraldine.