Penyanyi 90an: Komplikasi Hentikan Karir Cemerlang Poppy Mercury

Dreses Putranama diperbarui 05 Mar 2016, 08:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Era 90-an memang menjadi masa dimana para musisi mendapatkan kejayaan. Tak terhitung berapa penyanyi dan grup band yang mewarnai industri musik di tahun 90-an. Salah satu penyanyi yang cukup menyita perhatian adalah Poppy Mercury.

Perempuan bernama asli Poppy Yusfidawaty ini lahir di Bandung pada 15 November 1973. Namun sayangnya Poppy meninggal pada 28 Agustus 1995 di usia 21 karena komplikasi penyakit maag, radang tenggorokan serta rematik yang dideritanya.

 

Meskipun hanya sebentar menghiasai industri musik tanah air, nama Poppy Mercury tetap dikenal sebagai penyanyi yang bersinar. Terhitung sejumlah hits andalan seperti 'Surat Undangan', 'Antara Jakarta dan Penang', serta 'Hati Siapa Tak Luka' mampu membawa namanya melambung tinggi.

Kematian sang penyanyi sendiri juga bejarak cukup dekat dengan kematian bintang pop lainnya yaitu Nike Ardilla. Poppy dan Nike sama-sama meninggal di tahun 1995 dimana Nike meninggal lebih dulu pada 19 Maret.

Untuk mengenang kebesaran Poppy Mercury sebagai penyanyi ternama di tahun 90-an, yuk ikut bernyanyi lewat lirik lagu berjudul 'Hati Siapa Tak Luka' miliknya di bawah ini.

Hati siapa tak luka dan tak kan kecewa
Bila cintanya berakhir duka
Apa hendak di kata
Padi ku tanam tumbuh ilalang
 
Hati ku telah patah dan menjadi luka
Korban dari keangkuhan cinta
Ingin ku raih bulan
Apalah daya tangan tak sampai
 
Kau putra bangsawan di Tanah Malaka
Aku hanya wanita biasa
Mana mungkin cinta kita kan bersatu
Bila ayah ibumu tak restu
 
Di selat Malaka di ujung Sumatera
Dua hati kita satu dalam cinta
Di selat Malaka di ujung Sumatera
Cinta pun terpisah ku merana
 
Hati ku telah patah dan menjadi luka
Korban dari keangkuhan cinta
Ingin ku raih bulan
Apalah daya tangan tak sampai
 
Kau putra bangsawan di Tanah Malaka
Aku hanya wanita biasa
Mana mungkin cinta kita kan bersatu
Bila ayah ibumu tak restu
 
Di selat Malaka di ujung Sumatera
Dua hati kita satu dalam cinta
Di selat Malaka di ujung Sumatera
Cinta pun terpisah ku merana
 
Di selat Malaka di ujung Sumatera
Dua hati kita satu dalam cinta
Di selat Malaka di ujung Sumatera
Cinta pun terpisah ku merana

What's On Fimela