Fimela.com, Jakarta Banyak orang bangkrut ketika baru saja memulai usaha mereka. Bukan karena tak punya talent di bidang bisnis. Tapi, mungkin ada beberapa langkah atau keputusan yang tidak matang sebelum kamu meluncurkan produk. Karena itu, penting buat para pebisnis buat menguji ide bisnis, berapa persen kegagalan dan peluang keberhasilan.
Baca Juga
Banyak orang yang hanya mengandalkan kata "kayaknya" ketika mendapatkan satu ide bisnis. Misalnya, dia ingin membuka sebuah toko roti yang hiasannya bisa custome. Lantas, kamu berpikir, "kayanya bisnis seperti ini bakal booming dan laku keras!" Padahal, kamu belum melakukan penelitian kecil seputar pasar, modal, dan strategi penjualan. Nah, dari pada gagal, lebih baik simak tiga cara menguji ide bisnis di bawah ini.
Lihat kritik pelanggan. Lho, belum luncur produk kenapa langsung membaca kritik dari pelanggan? Maksudnya, kritik pelanggan terhadap pengusaha lain yang bidang bisnisnya sama denganmu. Majalah Inc menulis, cara yang baik untuk menemukan kesalahan pada rencana bisnismu adalah dengan membaca review pelanggan pada bisnis yang sektornya sama denganmu. Pelanggan yang tidak puas akan mengeluarkan unek-uneknya dengan cepat. Mereka akan bilang apa yang mereka tidak suka, apa yang membuat mereka kecewa, dan hal ini bisa menjadi bahan pelajaranmu ke depan.
Gunakan iklan 'bohongan.' Kamu pasti tahu Facebook. Nah, gunakan saja fitur ads di media sosial tersebut untuk melakuakn mengetesan. Jadi, buat sebuah iklan "palsu" tentang produkmu. Lihat berapa jumlah orang yang tertarik dengan produk atau bisnis yang kamu tawarkan. Kalau masih belum banyak orang antusias, artinya ada yang salah dengan perencanaan bisnismu itu.
Bikin sendiri focus group. Kamu pasti tahu yang namanya focus group. Nah, untuk mengadakan sebuah focus group, pasti akan memakan biaya yang lumayan banyak. Sementara, kamu yang baru ingin berwirausaha mungkin tak punya uang yang begitu banyak. Karena itu, lebih baik buat sendiri focus group-mu.
Caranya, kamu tawarkan teman-temanmu atau presentasikan ide bisnismu. Tapi, pastikan teman-teman atau keluarga yang kamu jadikan 'kelinci percobaan' menggambarkan target yang memang jadi sasaranmu. Kalau hasilnya bagus dan mereka sangat antusias dengan idemu, kamu bisa langsung meluncurkan produk.