Fimela.com, Jakarta Menjalani kesehariannya di penjara, Sandy Tumiwa mencoba bersabar. Seperti diketahui, ia dicokok oleh petugas kepolisian karena diduga terlibat penipuan miliaran rupiah berkedok investasi. Sampai saat ini, sidang atas kasus tersebut masih berjalan.
Tak banyak yang bisa dilakukan oleh Sandy selama dirinya di penjara. Mantan suami Tessa Kaunang ini mencoba mengambil sisi positif dengan banyak mengaji mendalami ilmu-ilmu agama. Karena tak banyak aktivitas, berat badannya pun bertambah.
Baca Juga
"Naik 5 atau 4 kilogram. Saya kalau tenang bawaannya gemuk. Karena kan kerjaannya di kamar, ke masjid, ngobrol sama teman-teman, sharing," ujar Sandy Tumiwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2016).
Meski hanya terpaku pada rutinitas harian yang terbatas, namun Sandy merasa waktu cepat berlalu di penjara. "Dengan kegiatan seperti itu merasa waktu cepat banget. Udah zuhur, ngobrol tahu-tahu ashar sampai ketemu subuh lagi," tuturnya.
Perasaan berbeda dirasakan oleh sang istri, Diana Limbong. Wanita yang baru dinikahi oleh Sandy ini tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun, ketika melihat suaminya yang terlihat legowo, ia pun ikut lega.
"Sedih tentunya lihat suami di depan (sidang). Tapi ngeliat dia senyum, ikut senyum. Dia udah legowo, nerima semua ikutin aja prosesnya. Saya tahu yang benar lihat prosesnya. Saya mengenal sosok Sandy yang baik buat saya. Ya intinya sebagai istri menilai sosok Sandy yang baik. Keputusan seperti apa harus terima," tukas Diana Limbong.
Sebagai istri, Diana kerap membawakan menu-menu kesukaan sang suami. Setiap minggunya, Diana selalu mengganti menu makanan untuk Sandy. "Menyesuaikan aja. Kalau misalkan minggu ini menunya udah ini, besok ganti lagi," tuturnya.
"Saya minta rendang tapi dia belum bisa bikin," canda Sandy Tumiwa. "Rendang kan harus masakan dari mama, harus intens belajar sama mama. Yang penting cara menyajikan dengan rasa kasih sayang. Walau beli, saya bawakan untuk suami, saya menyajikan dengan kasih sayang penuh cinta," tukas Diana Limbong.