5 Alasan untuk Bangun Lebih Pagi Ketika 'Traveling'

Asnida Riani diperbarui 02 Mar 2016, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Meski kerap berucap 'i'm not a morning person', anggapan itu rasanya harus dienyahkan sejenak, terutama ketika travelingDengan pengaturan jadwal sedemikian rupa, bangun lebih pagi tentu tak akan jadi hal mustahil. Supaya makin semangat menyakini persepsi tersebut, simak dulu alasan-alasan versi Bintang.com berikut.

Matahari terbit. Baik itu di kota, gunung, mau pun pantai, kemunculan sang surya di sisi timur terasa begitu sayang kalau dilewatkan begitu saja. Berlatar depan sesuai pilihan, demi menikmati detik-detik matahari terbit, kamu harus bangun sebelum torehan warna mulai menggantikan pekat langit malam.

Melihat kota 'terbangun'. Seakan mengulang salah satu scene di film Before Sunrise,nuansa kota di pagi hari bisa jadi salah satu pemandangan menarik yang memorinya bisa terus dikenang. Pergerakan yang belum terlalu sibuk, satu-dua sudut yang malah invisible di waktu lain, serta cara satu kota memulai hari, semua bisa disaksikan.

Pengalaman sarapan. Di beberapa destinasi, terdapat 'ritual' sarapan yang apabila kesiangan sebentar saja, sensasinya sudah berbeda, terutama bagi kamu yang hendak mencicip jajanan pasar tradisional. Biasanya, tempat di mana pedagang dan pembeli 'tumpah ruah' itu akan berganti 'rupa' seiring bergulirnya matahari. Lagi pula, memang mau kalau sampai kehabisan berbagai menu favorit?

Secara tak langsung menerapkan pola hidup sehat. Karena bertekad untuk bangun lebih pagi, biasanya banyak orang yang tak membiasakan tidur larut. Dengan demikian, pengaturan waktu tidur dan bangun jadi lebih rapi. Poin ini juga merupakan satu upaya untuk tetap sehat selama traveling.

Lebih banyak agenda yang bisa dilakukan. Memulai hari lebih awal membuat agenda perjalanan jadi lebih beragam. Terlebih jika ingin menjamah destinasi yang cukup jauh dari tempat menginap. Jalanan yang kemungkinan masih kondusif membuat agenda hari itu tak keteteran.