Fimela.com, Jakarta Dalam film Pesantren Impian, Prisia Nasution didapuk menjadi seorang polisi wanita atau polwan yang mencoba mengungkap misteri pembunuhan di sebuah pesantren. Sebuah kejadian membuatnya terbuka hatinya untuk memakai penutup aurat bagi wanita muslim atau akrab disebut hijab.
Kesan religi memang didapatkan oleh aktris kelahiran Jakarta, 1 Juni 1984 itu ketika melakoni karakternya dalam film yang memiliki genre thriller religi tersebut. Namun, ia tak serta merta langsung agamis ketika berperan dalam film religius.
Baca Juga
"Kesan religi pasti ada lah. Tapi kalau untuk mencapai sisi relijius dengan cara sendiri, nggak dengan film ini juga," kata Prisia Nasution di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (29/2) malam.
Ia pun belum memiliki niat untuk menutup auratnya seperti dalam film. Menurutnya tak masalah untuk memakai atau tidak, karena memakai hijab adalah urusan pribadi tiap orang yang tak bisa dipaksakan.
"Nggak ada masalah sih, hijab atau tidak. Seorang dengan profesi apapun, tingkat religinya masing-masing. Berhijab atau ga itu masalah pribadi banget," tutur wanita yang akrab disapa Phia tersebut.
Peraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2011 lewat film Sang Penari tersebut merasa belum siap untuk mengenakan hijab. Ia sendiri masih ingin berkarya dengan maksimal.
"Karena profesi saya masih aktor. Masih dibutuhkan berbagai karakter dalam film-film nantinya. Kalau (aurat) ditutup sekarang, nanti ga bisa full sebagai aktor. Karena ga bisa ganti-ganti (karakternya)," tukas Prisia Nasution.