Fimela.com, Jakarta Berjalan selaras dengan kepopuleran musik pop Korea Selatan di Tanah Air, keinginan untuk berpelesir ke Negeri Ginseng mulai banyak diminati turis Indonesia. Bukan melulu soal kota metropolis, negara tetangga Korea Utara itu punya suguhan nuansa pedesaan nan menenangkan. Berikut beberapa destinasi 'non-kaos' yang bisa disambangi di Korea Selatan.
Oedo Botania. Tempat yang pernah dijadikan lokasi syuting film drama Winter Sonata ini 'ditemukan' oleh Lee Chang-Ho. Alkisah, lelaki yang berprofesi sebagai nelayan itu datang ke Oedo untuk menghindari ombak ganas. Ketika melihat potensi kawasan sekitar, ia dan sang istri langsung memutuskan untuk menetap dan mengubah hampir seluruh bagian pulau menjadi taman botani yang kemudian dibuka pada 1995.
Baca Juga
Seomjingang. Nama daerah yang berarti kodok dalam bahasa lokal ini konon berawal ketika armada kapal perampok Jepang sampai di mulut sungai, ribuan kodok langsung bersuara riuh dan membuat para penyusup lari tunggang-langgang. Demi menikmati panorama destinasi yang disebut-sebut punya sungai terjernih di Korea Selatan ini, pengunjung bisa naik lokomotif dengan rute Locomotive Village - Stasiun Gajeong.
Desa Yangdong. Bak latar film yang 'diboyong' ke dunia nyata, Yangdong menampilkan pemandangan desa khas Korea Selatan, baik lewat tata letak mau pun arsitektur bangunan. Di sini, tanah yang lebih tinggi di mana terdapat rumah beratap genting dikhususkan untuk yangban (kalangan atas). Sedangkan tanah yang lebih rendah tempat rumah beratap jerami diperuntukkan bagi nelayan dan petani.
Daegwallyeong Sheep Farm. Sekilas, destinasi ini boleh saja mirip padang rumput di Selandia Baru atau Swiss. Namun ternyata Korea Selatan punya panorama serupa yang siap menambat setiap pasang mata. Hamparan 'selimut hijau' seluas 195 kilometer persegi ini disempurnakan dengan keberadaan domba yang berkeliaran di sekitar area pagar kayu.
Desa Daraengi. Ketika bertandang ke salah satu desa di Korea Selatan ini, mungkin sebagian turis Indonesia langsung teringat akan Ubud. Pasalnya, undakan sawah di Daraengi punya 'wajah' serupa dengan 'saudaranya' di Pulau Dewata. Kala musim semi tiba, desa ini biasanya menggelar festival padi untuk memperkenalkan keindahan alam setempat.