Hiasi Google Doodle, Ini 5 Fakta tentang Tahun Kabisat

Asnida Riani diperbarui 29 Feb 2016, 07:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Munculnya tanggal 29 Februari sebagai penanda tahun kabisat turut dirayakan Google lewat Doodle. Di bagian awal, gambar serupa rumput dan kelinci tertidur merupakan figur yang menyambut pengguna sang mesin telusur raksasa pada Senin (29/2). Namun setelah memilih tanda play di bagian tengah, maka 'kelinci 29' tiba-tiba muncul dan segera saja menempati rongga di antara si 28 dan 1. Terlepas dari persembahan unik Google, berikut 5 fakta aneh nan mengagumkan tentang tahun kabisat yang dimuat oleh IB Times.

Pertama. Tanggal 29 Februari disebut warga Irlandia sebagai Hari Bujang, di mana pada waktu tersebut, perempuan diperbolehkan melamar lelaki. Tradisi ini diperkenalkan oleh Ratu Skotlandia, Margaret, di tahun 1288. Apabila laki-laki menolak lamaran itu, maka ia akan didenda dengan sebuah ciuman, gaun sutra, dan dua belas pasang sarung tangan.

Kedua. Demi menumbuhkan kepercayaan orang pribumi Jamaika, Christopher Columbus menggunakan gerhana bulan yang terjadi pada 29 Februari 1504. Columbus membual soal Tuhan yang akan menghukum warga setempat dengan cara mewarnai bulan jadi merah. Selama gerhana berlangsung, ia mengatakan, Tuhan hendak mengakhiri hukuman jika penduduk mau bekerja sama dengannya.

Ketiga. Ketika mungkin sebagian besar masyarakat dunia ingin mengabadikan tanggal 29 Februari lewat berbagai perayaan berkesan, termasuk menikah, warga Yunani malah punya pandangan lain. Satu dari lima pasangan yang telah bertunangan cenderung enggan menikah di tahun kabisat. Mereka percaya itu merupakan kesialan.

Keempat. Bukan lagi soal pasangan hidup, tahun kabisat mendatangkan kepercayaan berbeda bagi warga Rusia. Pribumi negara yang terkenal dengan suhu bekunya tersebut yakin, tahun kabisat hendak mendatangkan pola cuaca yang lebih parah dari waktu lain dan meningkatkan risiko meninggal.

Kelima. Bergeser ke arah timur, di Taiwan anak perempuan yang sudah menikah punya tradisi tertentu di tahun kabisat. Pada waktu tersebut, anak perempuan akan berbondong-bondong pulang ke rumah orangtua. Perbuatan tersebut di dasari keyakinan, kedatangan mereka bisa membuat kesehatan para orangtua membaik dengan membawa mie kaki babi.

What's On Fimela