Fimela.com, Jakarta Mengenai pelarangan tayangan yang tidak mendidik dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), komedian senior Indro Warkop angkat bicara. Menurutnya, pelarangan yang dilakukan KPI pada dasarnya harus tepat sasaran.
"Kalau saya sih gini yah, ada setuju sama nggaknya. Kalau ngelarang yah ngelarang aja. Tapi harusnya melibatkan fungsi keluarga. Fungsi keluarga banyak banget. Dasar pelarangannya harus jelas dulu sasarannya," ucap Indro Warkop ditemui Bintang.com di Grand Indonesia baru-baru ini.
Baca Juga
Indro mempertanyakan dasar dari pelarangan serta batasannya untuk tidak boleh ditayangkan itu harus jelas. Adapun ia yang sebagai juri di ajang pencarian bakat komedi mengatakan, batasan seorang komedian merupakan bentuk pekerjaan.
"Karena saya sebagai juri di stand up, saya gak mau materinya banci. Tapi sekarang gini, kalau laki bawain materi ibu-ibu arisan ke ibu-ibuan ga masalah. Batasannya dimana? Batasannya jadi susah. Tapi kalau ngomongin soal KPI, emang kita pernah belajar dari KPI?," tegasnya.
"Dulu ada Olga, emang Olga dilarang? Bukan masalah hukuman artisnya, emang tayangan dihentikan? Enggak kan. Berani gak KPI yang ratingnya bagus nggak boleh main?," ucap Indro.
Mengenai LGBT sendiri, pria berkepala plontos ini mengatakan bukan ranahnya bicara LGBT harus ditindak seperti apa. "Terus terang itu peduli setan. Aku gak ada urusan sama itu. Yang penting saya lindungi anak dan istri saya. Saya kan gak bisa ngomong. Yang jelas, LGBT itu bukan kita jauhi atau larang tapi harus didekati, tanya ada problem apa," tandas Indro Warkop.