10 Tanda Peringatan Dini dari Penyakit Schizophrenia

Gadis Abdul diperbarui 29 Feb 2016, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Schizophrenia atau skizofrenia belakangan ramai diperbincangkan setelah sebuah kisah tragis dihadapi oleh keluarga seorang anggota polisi di Kalimantan Barat bernama Brigadir Petrus Bakus, anggota Satuan Intelkam Polres Malawi. Brigadir Petrus dengan teganya membunuh kedua anaknya yang masih balita. Dan hal yang paling membingungkan dari kejadian tersebut adalah tidak adanya perasaan menyesal dari Brigadir Petrus.

"Dari interogasi penyidik, tersangka memberikan keterangan bahwa dia sadar melakukan itu, kemudian dia merasa tidak menyesali perbuatannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat AKBP Arianto seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (28/2/2016). Kepada polisi istri Brigadir Petrus, W (inisial) sempat mengungkapkan bahwa suaminya tersebut sudah lama mengidap schizophrenia.

Lalu apakah schizophrenia dan bagaimana tanda-tanda orang yang mengidap penyakit tersebut? Schizophrenia dapat diartikan sebagai “pikiran terbagi atau terpecah” di mana hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada emosi dan pikiran. Tidak ada penyebab secara pasti kenapa gangguan jiwa ini muncul, namun banyak faktor yang memang bisa turut berkontribusi, salah satunya adalah faktor genetik atau keturunan.

Dikutip dari Healthyplace.com pada Minggu (28/2/2016) ada beberapa tanda yang dapat diketahui ketika seseorang mengidap schizophrenia. Tanda-tanda awal sebagian besar sudah terlihat pada usia-usia remaja, namun untuk melihat tanda pada masa ini memang tidaklah mudah karena pada umumnya remaja yang mengidap schizophrenia menunjukkan perilaku seperti remaja pada umumnya yang sedang mencari jati diri.

Tanda-tanda schizophrenia yang sangat awal sering terlihat pada remaja berusia 16 tahun dan perlu diketahui bahwa pria cenderung mengalami tanda-tanda schizophrenia lebih awal dibandingkan pada wanita. Dan inilah 10 tanda peringatan dini dari seorang remaja yang mengidap schizophrenia.

(1) Perubahan dalam bergaul atau memilih teman dan peurunan nilai, (2) mengalami masalah kesulitan tidur, (3) emosional atau gampang marah, (4) mengalami gangguan kognitif (muncul di masa kanak-kanak), (5) kesulitan membedakan mana kenyataan dan imajinasi, (6) menarik diri dari lingkungan sekitar, (7) terlalu curiga, (8) memiliki cara berpikir dan berbicara yang aneh, (9) paranoid, (10) memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gangguan kejiwaan