Fimela.com, Jakarta Kamu pasti masih ingat dengan kasus bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu. Saat itu, seorang tersangka Muhammad Ali tewas pada saat penyerangan Pos Polisi di kawasan itu. Sudah dua bulan lebih peristiwa yang sempat membuat warga asing takut itu berlalu. Namun, baru-baru ini isu terorisme kembali menguak ke permukaan, lantaran ada enam teroris di Malang, Jawa Timur yang baru saja tertangkap.
Baca Juga
Pihak kepolisian meyakini enam teroris itu ternyata terkait dengan kasus bom di Thamrin. Mereka menyatakan, Liputan6 menulis, peristiwa penangkapan yang terjadi 19 Februari lalu ini adalah bagian dari rangkaian penangkapan teroris di Cikampek dan Cirebon, pasca-peristiwa Thamrin.
Tali-temali kasus terkuak, ketika pihak kepolisian mengaitkannya dengan salah satu 'bintang' terorisme yang dikenal dekat dengan Muhammad Ali. Namanya Nazarudin Mochtar alias Abu Gar. Sebelum peristiwa penyerangan Pos Polisi di Thamrin terjadi Abu Gar selalu menempel pada Muhammad Ali.
"Dia ini adalah orang yang selalu bersama-sama dengan Muhammad Ali. Mereka ke mana-mana selalu bersama, seperti ke Nusakambangan 2015 lalu," ujar sumber yang minta namanya dirahasiakan, saat berbincang dengan Liputan6, Minggu (22/2).
Sumber tersebut juga mengatakan, mereka ke Nusakambangan untuk bertemu dengan narapidana terorisme lain, seperti Aman Abdurrahman, Abu Bakar Baasyir, dan Iwan Dharmawan alias Rois -napi terorisme bom Kedutaan Besar Australia September 2004.
Pada November 2015 lalu, sumber tersebut membeberkan, Abu Gar mendapat perintah dari Aman untuk melakukan amaliyah (teror) persis seperti di Paris. Mereka tidak berjuang ke Suriah karena tidak aman dan ekonomi kurang.
Abu Gar ternyata bukan sosok teroris biasa. Dia mendapatkan pengalaman militer di Moro, Filipina Selatan. Selain itu, Liputan6 mewartakan, namanya pun tak hanya muncul terkait dengan isu teroris Malang, tapi juga muncul pada konflik berdarah di Ambon dan Poso.